Inovasi Terbaru! PCR Dengan Kumur, Lebih Praktis

JurnalPatroliNews – Bio Farma dan perusahaan rintisan bioteknologi Nusantics mengenalkan inovasi terbaru BioSaliva.

Alat ini ialah uji mendeteksi COVID-19 atau PCR dengan cara dikumur atau gargling.

Metode PCR BioSaliva ini dinilai jauh lebih nyaman dan tidak menyakitkan karena proses pemeriksaan dilakukan dengan dikumur.

Pakar transportasi Djoko Setidjowarno dari Universitas Soegijapranata Semarang berharap alat uji PCR untuk mendeteksi COVID-19 dengan metode kumur seperti BioSaliva dari Bio Farma dapat digunakan pada fasilitas transportasi umum.

“Saya berharap alat tes PCR kumur BioSaliva tersebut dapat diterapkan di semua fasilitas transportasi umum, baik darat, laut maupun udara,” ujar Djoko dilansir Suara.com jaringan BeritaManado.com, Sabtu (4/9/2021).

Pengamat transportasi tersebut mengungkapkan alat tes PCR inovasi Bio Farma dan CTO Nusantics berkemungkinan akan banyak menggunakannya.

Hal ini dikarenakan BioSaliva merupakan produk dalam negeri, dengan penawaran harga lebih terjangkau oleh masyarakat.

“Itu tentunya menunjukkan adanya upaya dan inovasi dari perusahaan dalam negeri, khususnya BUMN untuk menggalakkan prosedur test dan tracing dalam mencegah penyebaran COVID-19”, katanya.

“BioSaliva ini dinilai sebagai alat tes PCR yang simpel, cepat dan tidak menyakitkan sehingga dapat memudahkan masyarakat untuk melakukan tes pemeriksaan kesehatan di fasilitas masyarakat,” sambung Djoko Setidjowarno.

BioSaliva ini merupakan pelengkap dari produk mBioCov19 yang juga dikembangkan oleh Nusantics.

Uji validasi telah selesai bersama dengan Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro, Rumah Sakit Nasional Diponegoro (RSND) dan Rumah Sakit Dokter Kariadi (RSDK).

Perhimpunan Dokter Spesialis Patologi Klinik telah menggelar seminar nasional yang membedah fungsi dari produk gargle BioSaliva PCR ini.

BioSaliva juga telah mendapatkan izin edar dari Kementerian Kesehatan pada 1 April 2021 dengan Nomor KEMENKES RI AKD 10302120673.

BioSaliva memiliki banyak keunggulan dibandingkan dengan alat uji yang beredar di pasaran.

Sampel yang digunakan dalam proses pengembangan produk, seluruhnya berasal dari pasien Indonesia, sehingga memiliki kesesuaian dengan penduduk Indonesia.

BioSaliva dapat mendeteksi hingga angka CT 40 dan memiliki performance yang sangat baik untuk CT <35 dengan sensitivitas hingga 93.57 persen.

Hal ini tentunya menjadikan Gargle-PCR sebagai alternatif selain gold standard Swab Nasofaring-Orofaring menggunakan PCR Kit yang memiliki sensitifitas hingga 95 persen.

Bio Farma saat ini tengah melakukan uji post market BioSaliva di 3 (tiga) laboratorium, sejalan dengan limited release, yang ditunjuk oleh Direktorat Pengawasan Alat Kesehatan dan Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga Kementerian Kesehatan RI, antara lain Lab Mikrobiologi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Lab Biomedik Lanjut Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran dan Lab Mikrobiologi Klinik Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga.

Untuk mempermudah akses masyarakat kepada metoda tes yang nyaman ini, mulai 3 Juli 2021, pengecekan dengan menggunakan BioSaliva dapat dilakukan di laboratorium GSI Kuningan dan Cilandak (limited releases).

Akses kepada metoda tes ini selanjutnya akan diperluas ke lebih banyak laboratorium klinis di seluruh Indonesia yang merupakan mitra Bio Farma.

Komentar