Kasus Covid di RI Meledak, Luhut Perintahkan 90% Pasokan oksigen ke Medis

JurnalPatroliNewsJakarta – Pemerintah memastikan mayoritas pasokan oksigen yang diproduksi pabrik akan dialokasikan untuk keperluan medis. Sebanyak 90% produksi akan diutamakan ke sektor medis atau rumah sakit, dari sebelumnya yang hanya dialokasikan 60%.

“Ketersediaan oksigen 90% produksi alokasi ke medis. Kita sudah tata apa yang kita lihat mudah-mudahan semua tidak ada masalah. Obat obatan juga termasuk,” kata Menko Bidang Maritim dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, selaku ketua PPKM Darurat Jawa Bali dalam paparannya, Kamis (1/7).

Sebelumnya Kementerian Perindustrian hanya mengalokasikan produksi oksigen sebanyak 60% dari total produksi, sisanya untuk kebutuhan industri.

“Suplai oksigen dari industri aman dan kemampuan pasok sebesar 850 ton per hari. Sementara kebutuhan oksigen untuk penanganan Covid – 19 sekitar 800 ton per hari, kami mendahulukan kebutuhan untuk medis,” kata Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang Kartasasmita, dalam keterangan remsi, dikutip Rabu (30/6/2021).

Dari data Kemenperin utilitas rata-rata industri gas oksigen baru 80% dari kapasitas terpasang sebanyak 866.100.000 kg/per tahun. Sehingga masih ada kapasitas yang menganggur sekitar 225 juta kg per tahun.

Agus sempat mengakui ada kendala pasokan oksigen di Jateng dan Jatim akibat produksi yang terganggu karena listrik. Sedangkan di level pedagang, sudah kewalahan, bahkan kelangkaan karena permintaan yang tinggi di tengah ledakan kasus Covid-19.

(*/lk)

Komentar