Shalat Idulfitri di Buleleng Diizinkan Dengan Secara Ketat Terapkan Protokol Kesehatan Covid-19

JurnalPatroliNews – Buleleng,– Shalat Idulfitri di Kabupaten Buleleng, Bali, diizinkan oleh Satgas Penanganan Covid-19. Namun, dengan tetap menerapkan Protokol Kesehatan Covid-19 secara ketat dan hanya dilakukan di masjid atau musala, seperti diungkapkan Bupati Putu Agus Suradnyana, ST selaku Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Buleleng saat ditemui usai rapat koordinasi dengan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) dan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Buleleng di Rumah Jabatan Bupati, Rabu (12/05).

Bupati PAS sapaan akrab Putu Agus Suradnyana menjelaskan, izin diberikan untuk menggelar shalat Idulfitri. Tetapi, secara tegas disampaikan, bahwa izin ini diberikan hanya untuk shalat di masjid atau musala. Tidak ada shalat Idulfitri di ruang terbuka, seperti lapangan.

Protokol Kesehatan Covid-19 juga harus diterapkan secara maksimal. Kapasitas dari masjid atau musala diperhitungkan, sehingga tidak terlalu banyak peserta.

“Maksimal 50% dari kapasitas. Tetap jaga jarak, memakai masker, pengecekan suhu dan cuci tangan,” jelasnya.

Pengawasan secara ketat juga akan dilakukan saat malam takbiran. Saat ini, takbiran keliling tidak diperbolehkan. Hanya di masjid atau musala. Tentunya dengan tetap memperhatikan Protokol Kesehatan.

Sampai dengan kegiatan shalat Idulfitri keesokan harinya. Pengawasan dan pengamanan sepenuhnya diserahkan kepada pihak yang berwajib, seperti TNI dan Polri.

“Dijaga dengan ketat dari parkir hingga di dalam masjid. Kemudian juga tidak ada malam takbiran, kira-kira begitu. Pengamanannya kita serahkan sepenuhnya ke pihak TNI, Polri dan yang lainnya. Kita sudah menetapkan kesepakatan tadi saat rapat. Begitu skema nya,” ujar Putu Agus Suradnyana.

Terkait dengan pengaman dan pengawasan, Kabag Ops Polres Buleleng Kompol Anak Agung Wiranata Kusuma yang juga hadir mewakili Kapolres Buleleng mengungkapkan, pihak Kepolisian khususnya Polres Buleleng akan menggelar apel pengamanan untuk malam takbiran.

Skema penanganan juga sudah dirancang sedemikian rupa. Selanjutnya, keesokan harinya pada pagi hari juga menggelar apel untuk pengamanan shalat Idulfitri.

Pengamanan dan pengawasan tersebut untuk memastikan, bahwa Protokol Kesehatan dijalankan serta tidak ada gangguan keamanan lainnya.

“Yang penting kita harapkan secara bersama-sama seluruh komponen masyarakat, termasuk tokoh agama di masing-masing masjid untuk mentaati ini. Tujuan akhirnya, adalah mudah-mudahan nanti pasca Idulfitri tidak ada peningkatan kasus Covid-19. Itu berarti sebuah keberhasilan buat kita,” jelasnya.

Senada dengan Kabag Ops, Ketua MUI Buleleng H. Ali Mustafa mengungkapkan, dengan diizinkannya shalat Idulfitri di masjid atau musala ini, penerapan Protokol Kesehatan menjadi taruhan utama.

Untuk mengawasi hal tersebut, MUI Buleleng telah bergerak. MUI mengoptimalkan peran Satgas Covid-19 di masing-masing masjid. Pengawasan dan pengamanan juga akan melibatkan TNI dan Polri.

Termasuk pelibatan Pecalang dan Banser membantu TNI, Polri dan Satgas Covid-19 di Masjid atau tempat shalat Idulfitri diselenggarakan.

“Sehingga Protokol Kesehatan bisa tetap berjalan sebagaimana mestinya sesuai aturan yang ada,” katanya bernada himbauan.

(* – TiR).-

Komentar