Sementara itu, Ketua Kopisetara Eko Binarso mengungkapkan, selama ini pihaknya memiliki kesulitan dalam memasarkan produk dan jasanya ke luar negeri utamanya Amerika Serikat (AS) lantaran memiliki persyaratan yang rumit. Sehingga dengan kerja sama ini, dia berharap, Kopisetara bisa mengembangkan skala bisnisnya baik dari sisi produk dan jasa ke pasar AS.
“Penandatanganan MoU ini merupakan satu harapan yang besar buat kami di Kopisetara bisa bekerja sama di kemudian hari bersama IDNA karena selama ini pariwisata itu konteksnya terlalu banyak ke Eropa dan hari ini kami punya teman di AS sehingga harapannya bisa menembus pasar AS di sektor produk maupun jasanya nanti,” kata Eko.
Hal ini tentunya menjadi penting untuk pengembangan koperasi dan UMKM pariwisata di Indonesia.
“Dengan menggabungkan keahlian dan sumber daya, kami memiliki tujuan untuk memberikan nilai tambah yang lebih besar kepada para pemangku kepentingan dan berkontribusi positif pada industri kami masing-masing,” ucap Eko.
Presiden IDNA Velisia Sitanggang menyambut baik kerja sama ini. Velisia mengungkapkan, kerja sama ini memiliki potensi untuk menciptakan dampak signifikan di bidang wisata alam. “Sebenarnya tidak hanya di sektor wisata alam, nanti kami juga akan meluaskan sektornya,” kata Velisia.
Langkah awal setelah MoU ini, IDNA menyarankan kepada Kopisetara untuk mengidentifikasi kebutuhan yang ingin dihubungkan dengan stakeholder yang ada di AS. IDNA akan membantu sebagai fasilitator.
“Jadi hal itu untuk memudahkan kita dalam berkomunikasi karena ada perbedaan waktu yang signifikan sehingga tidak perlu ke AS. Karena kami organisasi non profit, tujuan kami salah satunya untuk menyambungkan Diaspora Indonesia yang ingin berbisnis dengan UKM Indonesia,” ucap Velisia.
Velisia menyampaikan, perlu upaya bersama untuk memanfaatkan kemampuan gabungan dalam mengatasi tantangan dan meraih peluang yang akan menguntungkan pelanggan, komunitas, dan UMKM secara luas.
Komentar