Mata Uang Rupiah Menguat Sedikit ke Level Rp15.615 per Dolar AS Setelah Isu Mundur Sri Mulyani!

JurnalPatroliNews – Jakarta – Nilai tukar mata uang rupiah mencapai Rp15.615 per dolar AS, menunjukkan penguatan tipis sebanyak 8,5 poin atau 0,05 persen dibandingkan dengan sesi perdagangan sebelumnya.

Secara bersamaan, Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor), kurs referensi Bank Indonesia (BI), menempatkan rupiah pada level Rp15.628 per dolar AS.

Fenomena ini tidak hanya terjadi pada rupiah, melainkan juga terlihat pada mata uang di kawasan Asia yang secara kolektif menguat dalam zona hijau.

Yen Jepang mengalami penguatan sebesar 0,04 persen, baht Thailand 0,08 persen, won Korea Selatan 0,02 persen, dan yuan China 0,03 persen.

Lukman Leong, seorang analis pasar, menjelaskan bahwa penguatan rupiah dapat diatributkan pada perbaikan data Penanaman Modal Asing (PMA) China.

Namun demikian, kabar mengenai kemungkinan mundurnya Menteri Keuangan Sri Mulyani dari Kabinet Presiden Joko Widodo memberikan sentimen negatif, membatasi penguatan rupiah saat ini.

“Rupiah menguat tipis setelah data dari China FDI yang lebih baik dari perkiraan. Penguatan rupiah terbatas oleh kekhawatiran seputar pengunduran diri Menkeu Mulyani,” ujar Lukman.

Komentar