Selain itu, Purchasing Managers Index (PMI) Manufaktur Indonesia pada September 2023 berada di level 52,3. Angka tersebut menurun dibandingkan posisi Agustus 2023 di 53,9. Meskipun turun, Ibrahim mengklaim PMI manufaktur bulan lalu masih berada di zona ekspansi karena munculnya permintaan baru dan ekspor yang meningkat.
“Secara keseluruhan, sentimen bisnis masih terjaga positif di bulan September dengan masing-masing indeks yang berada di atas level 50,0,” ujarnya.
Meskipun demikian, pemerintah akan terus memonitor dan memitigasi berbagai risiko dan ketidakpastian global yang menunjukkan peningkatan belakangan ini, termasuk potensi perlambatan lebih dalam dari perekonomian global khususnya ekonomi Tiongkok.
Sementara itu, inflasi di September menurun menjadi 2,28 persen secara tahunan (yoy), jika dibandingkan Agustus yang tercatat 3,27 persen. Penurunan ini didorong oleh perlambatan inflasi komponen harga diatur pemerintah (administered price) dan inflasi inti.
Untuk perdagangan besok, Ibrahim memprediksi rupiah kemungkinan dibuka fluktuatif. Dalam hitungannya, rupiah masih akan melemah di kisaran Rp 15.620 hingga Rp 15.700 per dolar AS.
Komentar