5. Penipuan Mengatasnamakan MyTelkomsel
Modus ini melibatkan pengiriman file APK yang diklaim sebagai aplikasi resmi MyTelkomsel. Setelah menginstalnya, korban diminta memberikan izin akses ke berbagai data pribadi, termasuk informasi finansial.
6. Pengumuman Palsu dari Bank
Pelaku kejahatan sering mengirimkan pesan yang mengatasnamakan bank dan berisi pengumuman tentang perubahan tarif transaksi. Pesan tersebut biasanya disertai tautan phishing yang dapat mencuri informasi login perbankan digital korban.
7. Modus Video Call Sex (VCS)
Penjahat siber juga memanfaatkan modus pemerasan dengan mengajak korban melakukan video call seks. Pakar keamanan siber Alfons Tanujaya menyarankan masyarakat untuk tidak panik jika mengalami pemerasan semacam ini dan segera meminta bantuan dari orang yang lebih paham teknologi.
8. Penipuan dengan Kode QR (Quishing)
Metode ini menggabungkan kode QR dan phishing untuk mencuri informasi pribadi korban. Saat memindai kode QR, korban dapat diarahkan ke situs berbahaya yang mencuri data mereka. Oleh karena itu, masyarakat disarankan untuk tidak sembarangan memindai kode QR dari sumber yang tidak terpercaya.
Cara Menghindari Penipuan Online
- Selalu periksa alamat pengirim email atau pesan.
- Jangan pernah mengunduh file dari sumber yang tidak dikenal.
- Jangan memberikan akses atau izin aplikasi tanpa memverifikasi sumbernya.
- Waspadai pesan yang menciptakan rasa urgensi atau ketakutan.
- Laporkan segala bentuk penipuan ke pihak berwenang.
Penipuan online semakin canggih, dan masyarakat harus tetap waspada agar tidak menjadi korban. Edukasi serta kehati-hatian dalam menggunakan perangkat digital dapat menjadi benteng utama dalam menghadapi ancaman kejahatan siber.
Komentar