Siapapun yang mengaku NU atau memiliki ruh seorang Nahdlyin, lanjutnya tidak akan pernah berdiam diri dan membiarkan terjadinya penyimpangan-penyimpangan seperti korupsi, karena seorang Nahdlyin tentunya mengetahui dampak destruktif korupsi yang bukan hanya merugikan keuangan negara semata, namun dapat menghancurkan suatu bangsa karena korupsi merupakan bentuk pengkhianatan terhadap khittah kenegaraan.
Anak-anak bangsa yang memiliki karakter seorang Nahdlyin, sangat dibutuhkan untuk menjaga khittah kenegaraan yang sejatinya adalah manifestasi cita-cita berdirinya republik ini, yang tak lain melindungi, menyejahterakan segenap bangsa dan tumpah darah Indonesia, dari Sabang sampai Merauke, mulai Miangas hingga Pulau Rote. “Mendigdayakan Nahdlatul Ulama Menjemput Abad Kedua Menuju Kebangkitan Baru” yang diusung sebagai Tema Besar Harlah 1 Abad NU sangat tepat, untuk mengingatkan oara Nahdlyin agar senantiasa mengembangkan kapasitas dan kapabilitasnya sebagai pelopor sekaligus salah satu motor kemajuan bangsa. “Kami ucapkan Selamat Memperingati Harlah 1 Abad NU, terimakasih atas khidmat NU dalam menyebarkan Aswaja dan meneguhkan komitmen kebangsaan, dengan semangat ANTIKORUPSI, mari bersama kita hadirkan kejayaan umat, bangsa, rakyat dan negara, dalam bingkai NKRI, Bersatu Berantas Korupsi, Mengabdi tak Henti untuk Negeri,” pungkasnya.
Komentar