Menurut keterangan awal, pelaku diduga meminta sejumlah uang kepada penyelenggara kegiatan. Namun, saat permintaan mereka ditolak, pelaku menjadi agresif dan melakukan tindakan kekerasan. Polisi masih mendalami apakah aksi ini berkaitan dengan upaya pemalakan yang sering terjadi di sekitar kawasan tersebut.
Kecaman Publik dan Langkah Pemerintah Daerah
Aksi premanisme ini menuai kecaman luas dari masyarakat, terutama para orang tua murid yang anak-anaknya menjadi saksi kejadian tersebut. Mereka berharap aparat penegak hukum memberikan hukuman tegas agar kejadian serupa tidak terulang.
Wali Kota Tangerang Selatan, Benyamin Davnie, juga turut angkat bicara. Ia meminta agar semua pihak meningkatkan pengawasan dan menindak tegas aksi premanisme di wilayahnya.
“Saya sangat menyayangkan kejadian ini. Anak-anak seharusnya merasa aman saat berlatih dan bermain. Kami akan bekerja sama dengan kepolisian untuk memperketat keamanan di tempat-tempat umum,” ungkap Benyamin.
Hingga berita ini diturunkan, kedua pelaku masih menjalani pemeriksaan di Polres Tangerang Selatan. Polisi juga tengah mengumpulkan bukti tambahan, termasuk rekaman CCTV dan keterangan saksi, guna memastikan proses hukum berjalan dengan maksimal.
Komentar