JurnalPatroliNews – Jakarta – Daun kelor, atau yang dikenal secara ilmiah sebagai Moringa oleifera, telah lama menjadi bagian penting dalam pengobatan tradisional karena ragam khasiatnya. Selain populer sebagai antioksidan alami, tanaman ini juga dipercaya ampuh dalam mengurangi peradangan serta menjaga kesehatan tubuh secara menyeluruh.
Berbentuk mungil dan oval, daun kelor tumbuh dari pohon yang sering dijuluki sebagai “pohon ajaib” atau “miracle tree”. Sejak dahulu, masyarakat memanfaatkannya tidak hanya untuk konsumsi tetapi juga sebagai bahan obat herbal.
Kandungan gizinya meliputi berbagai vitamin seperti A, B1 (tiamin), B2 (riboflavin), B3 (niasin), dan C, serta mineral penting seperti zat besi, kalsium, magnesium, kalium, dan fosfor. Selain itu, daun kelor juga bebas kolesterol dan rendah lemak, membuatnya ideal untuk gaya hidup sehat.
Berikut adalah sederet manfaat kesehatan dari daun kelor menurut sumber kesehatan terpercaya Healthline:
1. Menyehatkan Kulit dan Rambut
Penelitian laboratorium menunjukkan kelor berpotensi mempercepat penyembuhan luka. Minyak bijinya juga kerap digunakan dalam produk perawatan rambut, meskipun klaim ini masih membutuhkan studi lanjutan pada manusia.
2. Membantu Atasi Edema
Kondisi pembengkakan akibat penumpukan cairan, seperti edema telinga, dapat dibantu dengan ekstrak kelor, sebagaimana terbukti pada uji coba hewan. Efek antiradangnya menjanjikan, namun belum diuji luas pada manusia.
3. Menjaga Kesehatan Hati
Senyawa tertentu dalam kelor diketahui dapat mengurangi akumulasi lemak di hati dan mendukung fungsinya. Meski hasil laboratorium terlihat menjanjikan, bukti klinis pada manusia masih dalam tahap pengembangan.
4. Potensi Antikanker
Kelor diyakini memiliki komponen seperti niazimisin yang mampu memperlambat pertumbuhan sel kanker. Ekstrak dari berbagai bagian tanaman ini juga menunjukkan aktivitas antikanker, khususnya terhadap sel kanker payudara dan hati.
5. Meredakan Gangguan Pencernaan
Dengan efek laksatif alami dan kemampuan menekan produksi asam lambung, daun kelor bisa menjadi solusi alami untuk konstipasi dan mencegah tukak lambung.
6. Antibakteri Alami
Kandungan senyawa aktif dalam daun kelor terbukti mampu melawan patogen seperti E. coli dan S. aureus di laboratorium, yang kerap menjadi penyebab keracunan makanan. Uji klinis pada manusia masih dibutuhkan.
7. Mengurangi Risiko Rheumatoid Arthritis
Sifat antiperadangan pada kelor berpotensi mencegah dan meredakan gejala radang sendi, meski sejauh ini baru teruji pada hewan.
8. Menjaga Kesehatan Mental dan Saraf
Antioksidan dalam kelor dinilai dapat mendukung kesehatan sistem saraf dan membantu mengatasi gangguan seperti Alzheimer, depresi, hingga nyeri saraf. Mekanismenya masih terus diteliti.
9. Menurunkan Risiko Penyakit Jantung
Zat seperti quercetin dalam daun kelor dapat melindungi jantung dengan mencegah peradangan dan pembentukan lipid dalam pembuluh darah.
10. Bantu Kontrol Gula Darah
Ekstrak kelor diyakini bermanfaat bagi penderita diabetes tipe 2, meskipun hasil dari studi terbaru menunjukkan efeknya belum signifikan dan masih perlu riset lanjutan.
11. Meringankan Gejala Asma
Penelitian awal menunjukkan bahwa kelor dapat memperbaiki fungsi paru-paru dan meredakan peradangan pada saluran pernapasan. Namun, validitas manfaat ini pada manusia masih harus dikaji lebih jauh.
12. Menurunkan Tekanan Darah
Konsumsi daun kelor secara rutin telah menunjukkan penurunan tekanan darah dalam uji coba terbatas. Namun, hasil tersebut belum cukup kuat untuk dijadikan acuan medis.
13. Menjaga Kesehatan Mata
Kandungan beta karoten dalam kelor penting untuk penglihatan. Meskipun menjanjikan, masih diperlukan studi lebih dalam untuk memastikan manfaatnya dalam mencegah penyakit mata.
14. Bantu Cegah Anemia
Secara tradisional, daun kelor digunakan untuk mencegah anemia dan penyakit darah seperti sel sabit. Kandungan antioksidan dan kemampuannya dalam mengatur zat besi menjadi alasan potensial di balik manfaat ini.
Kesimpulan
Meskipun manfaat kelor telah dikenal luas dan ditopang oleh berbagai penelitian awal, sebagian besar masih memerlukan uji klinis skala besar agar dapat diakui secara medis. Meski begitu, daun kelor tetap layak dipertimbangkan sebagai tambahan alami dalam pola hidup sehat.
Komentar