Jalan Pintas Mengwitani-Singaraja Dilanjutkan Telan Dana Hampir Rp1 Triliun

JurnalPatroliNews Buleleng – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) terus melanjutkan pembangunan jalan pintas (shortcut) ruas Mengwitani-Singaraja.

Pembangunan jalan pintas yang menghubungkan wilayah Bali bagian Selatan dan Utara tersebut akan mengurangi kelokan dan kemiringan yang ada, sehingga menjadi lebih landai dan memperpendek jarak tempuh.

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan pengembangan jalan yang menghubungkan dari Mengwitani ke Singaraja sangat dibutuhkan karena saat ini kondisinya sempit dan berkelok-kelok.

Jalan pintas tersebut dibangun pada 10 titik lokasi dengan biaya Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) sebesar Rp 968,26 miliar.

Dari 10 lokasi, titik 5 dan 6 merupakan prioritas. Hal ini karena awalnya terdapat 15 kelokan dengan jalan pintas atau shortcut menjadi 5 kelokan.

“Selain itu juga tanjakannya yang tadi 10 derajat sampai 15 derajat sehingga kerap macet dan tidak nyaman, nantinya turun lebih landai tingkat kemiringannya menjadi sekitar 6 derajat,” kata Basuki, Sabtu (18/9/2021).

Artikel Kompas.id
Menyikapi Kelebihan Pasokan Ruang Perkantoran
Saat ini Kementerian PUPR melalui Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Jawa Timur–Bali, Ditjen Bina Marga telah memulai kelanjutan pembangunan jalan pintas tersebut di titik 7 dan 8 yang ditandai dengan peletakan batu pertama (groundbreaking) pada awal September 2021 lalu.

Kepala Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional Jawa Timur–Bali Achmad Subki mengatakan kelanjutan pembangunan dilaksanakan pada ruas jalan titik 7A, 7B, 7C dengan panjang 601 meter.

Baca juga: Pasar Holiday Home di Bali Menjanjikan, Greenwoods-Alaya Rilis Hunian Resor 7 Juta Dolar AS

Sementara di titik 8 sepanjang 1.564 meter yang termasuk pembangunan jembatan di dalamnya sepanjang 160 meter.

Di titik ini akan dibangun tempat istirahat sementara (rest area) atau Ajung Pandang di Desa Pegayaman, Sukasada, Buleleng.

“Selain itu juga akan dibangun Monumen Ki Barak Panji Sakti yang merupakan tokoh seorang raja kebanggaan warga Buleleng sebagai ikon pada area taman dan parkir,” kata Subki.

Subki menjelaskan kelanjutan pembangunan jalan pintas ini akan memangkas waktu tempuh dan mengurangi titik rawan kecelakaan.

Lokasi pembangunan jalan pintas Mengwitani-Singaraja untuk titik 1 sampai 4 berada di wilayah Kabupaten Tabanan yang tujuannya untuk mengurai kemacetan.

Sedangkan titik 5 sampai 10 dibangun di Kabupaten Buleleng. Progresnya saat ini sebanyak 4 lokasi yakni shortcut 3,4,5, 6 telah selesai dan mulai operasi pada Desember 2019.

Baca juga: Pembangunan Rumah Wisata di Lima Bali Baru Terus Berlanjut

Dibangunnya shortcut pada titik 3 dan 4, total panjang jalan dari sebelumnya 2,45 kilometer dengan kelandaian 7 persen dan 11 tikungan menjadi 1,57 kilometer dengan kelandaian 6 persen dan tinggal 3 tikungan.

Pembangunan shortcut 4 dilengkapi dua jembatan masing-masing sepanjang 198 meter dan 287 meter.

Selanjutnya untuk pembangunan shortcut 5 dan 6 dari panjang jalan 1,9 kilometer dengan kelandaian 12 persen dan 15 tikungan menjadi panjang jalan tetap 1,9 kilometer namun kelandaian berkurang 6 persen dengan 6 tikungan.

Seluruh ruas jalan pintas akan dibangun dengan lebar jalan tujuh meter dan bahu jalan dua meter dan dilengkapi lampu penerangan jalan.

Nantinya apabila jalan pintas sudah selesai, jalan lama tetap difungsikan dan akan dilakukan manajemen lalu lintas menjadi satu arah. (*/TiR).-

Komentar