Turun ke Level 3, Bali Bersiap Sambut Penerbangan dari Singapura

JurnalPatroliNews Buleleng – Pemerintah pusat telah mengumumkan bahwa mulai 14 September 2021, pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) di Bali diturunkan ke level 3. Hal itu seiring dengan menurunnya kasus baru COVID-19, meningkatnya angka kesembuhan, menurunnya angka perawatan di rumah sakit (hospitality rate) dan menurunnya tingkat kematian.

Pelaku pariwisata Bali mengajak masyarakat untuk menjaga tren positif perkembangan kasus COVID-19 di Pulau Dewata. Hal itu guna membangun kepercayaan pasar sehingga gerbang pariwisata internasional bisa dibuka pada bulan pertengahan Oktober atau awal November 2021 dengan penerbangan Singapore Airlines.

“Singapore Airlines (SQ) telah merilis bahwa mereka akan terbang ke Bali November 2021 7 kali a week (daily flight). Ini tentu signal yang sangat positif bagi Bali namun tetap harus menjaga protokol kesehatan dengan ketat agar tidak terjadi gelombang ketiga pandemic COVID-19,” kata Wakil Ketua Umum Kadin Bali Bidang Akomodasi dan Pengembangan Pariwisata, Made Ramia Adnyana dalam pesan singkatnya kepada Jurnalpatrolinews, Rabu sore (15/09).

Discover Your Singapore AirlinesMaskapai Singapore Airlines (dok Singapore Airlines)
Ramia menjelaskan, perpanjangan status PPKM di Bali yang diturunkan dari level 4 ke level 3 memang memberi angin segar bagi praktisi dan industri pariwisata di Bali.

Tingkat kunjungan ke Bali sudah mulai terlihat naik setelah adanya pelonggaran dan dibukanya daerah tujuan wisata (DTW), kawasan pariwisata dan pusat perbelanjaan di Bali.

“Harga tiket yang terjangkau dan tarif hotel yang lumayan masih murah merupakan kesempatan yang sangat baik bagi wisatawan domestik untuk berkunjung ke Bali sekalian membantu masyarakat Bali yang telah hampir dua tahun terpuruk akibat pandemik COVID-19,” ajak Ramia.

Ramia juga menjabarkan, bahwa kini mulai ada peningkatan kedatangan wisatawan domestik ke Pulau Dewata. Pada saat PPKM darurat, kunjungan ke Bali berkisar antara 400 sampai 600 orang setiap hari.

Khususnya setelah syarat rapid test antigen diizinkan bagi penumpang yang sudah dua kali vaksin, kunjungan naik ke angka 3.500 sampai 4.500 orang per hari.

“Penurunan yang terpapar pandemik COVID-19 dan tingkat kematian di Bali juga sedikit membuat nafas semakin lega, sehingga kita semua berharap kondisi tren baik ini mampu menumbuhkan kepercayaan pasar domestik untuk berkunjung ke Bali,” harap Ramia.

Ramia menilai, bahwa ada berbagai upaya yang sudah dilakukan agar peningkatan kunjungan wisatawan ke Bali tidak menyebabkan adanya peningkatan kasus COVID-19. Salah satunya dengan dilakukannya dua kali vaksin kepada hampir sekitar 70 persen warga di Bali, yang secara otomatis akan membentuk herd immunity.

Selain itu, protokol cleanliness, health, safety and environment sustainability (CHSE) juga sudah dilakukan dan hampir mencapai 3.000-an titik usaha pariwisata.

Diketahui, target tahun ini ada 1.200 tempat pariwisata yang disertifikasi CHSE, baik usaha pariwisata, hotel, restaurant, DTW, kawasan wisata, transportasi wisata, Bandara Ngurah Rai dan pusat perbelanjaan.

“Tentu dukungan masyarakat dan wisatawan sangat dibutuhkan kerjasamanya untuk menjaga trend positif ini dengan disiplin memakai prokes untuk menghindari gelombang ketiga,” tutupnya.

(*/TiR).-

Komentar