Penderitaan Korban TPPO: Hamil Akibat Pemerkosaan dan Takut Membawa Anak Pulang

JurnalPatroliNews – Jakarta – Tenaga kerja wanita (TKW) yang menjadi korban tindak pidana perdagangan orang (TPPO) kerap mengalami penderitaan berlipat, termasuk pelecehan seksual dan pemerkosaan yang mengakibatkan kehamilan. Kondisi ini menambah beban psikologis dan sosial bagi para korban.

Maizidah Salas, seorang penyintas TPPO di Taiwan, mengungkapkan bahwa banyak TKW menghadapi situasi serupa. Mereka sering kali kebingungan untuk pulang ke Indonesia karena status kehamilan atau setelah melahirkan anak dari hasil pemerkosaan.

“Mereka menghadapi dilema saat akan pulang. Bisa jadi perempuan ini masih bersuami tetapi harus membawa anak dari hubungan paksa, atau dia lajang dan pulang membawa anak,” ungkap Salas saat ditemui di kantor Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KPPPA) beberapa waktu lalu.

Akibat kondisi ini, anak-anak yang lahir dari pemerkosaan juga menjadi korban. Salas menjelaskan bahwa tidak jarang anak-anak tersebut ditelantarkan, dan bahkan berisiko menjadi korban TPPO pula, karena ibunya tidak sanggup membawa mereka pulang ke Indonesia.

“Banyak anak-anak korban TPPO yang akhirnya diserahkan ke yayasan, atau dalam kasus ekstrem, dibuang atau dibunuh. Ini terjadi karena para ibu bingung dan putus asa dengan masa depan mereka,” jelas Salas.

Salas, yang pernah mengalami TPPO dan pelecehan seksual di Taiwan antara 2001 dan 2006, menegaskan bahwa trauma akibat pengalaman tersebut sangat sulit disembuhkan. “Saya mengalami hal itu sejak 2001, dan meski sudah pulang pada 2006, ingatan akan kejadian tersebut masih sangat segar. Seolah-olah baru terjadi kemarin, karena sangat menyakitkan,” tuturnya.

Menurut Salas, pengalaman traumatis ini masih dialami oleh banyak pekerja migran perempuan lainnya. “Saya pikir masih banyak perempuan pekerja migran yang mengalami hal serupa dengan saya,” tambahnya.

Upaya penanganan dan perlindungan bagi korban TPPO perlu ditingkatkan untuk mengatasi dampak psikologis dan sosial yang mereka hadapi, serta mencegah terjadinya kasus serupa di masa depan. Dukungan yang memadai dapat membantu para korban untuk pulih dan melanjutkan kehidupan mereka dengan lebih baik.

Komentar