JurnalPatroliNews – Jakarta – LSM Aspirasi menyelenggarakan sebuah podcast yang menyampaikan pentingnya toleransi dan persaudaraan antar umat beragama untuk melawan diskriminasi berbasis agama. Acara ini mengundang berbagai narasumber penting, termasuk Antonius Benny Susetyo, Staff Khusus Ketua Dewan Pengarah BPIP yang dikenal sebagai advokat perdamaian dan keberagaman.
Ketua LSM Aspirasi, Wati Salam Siswafi, membuka acara dengan menekankan ancaman kebencian dan diskriminasi terhadap keberagaman dan nasionalisme. Dalam sambutannya, Wati mengatakan, “Kebencian dan diskriminasi harus dihentikan untuk membangun Indonesia dan dunia yang lebih baik. Toleransi harus terus digaungkan agar kita bisa bahu-membahu membangun Indonesia yang lebih baik.”
Sebagai pembicara utama, Benny Susetyo menekankan peran umat beriman dalam menjaga perdamaian dan menjadikan agama sebagai sumber inspirasi untuk kemanusiaan. “Ini tanggung jawab umat beriman untuk menjaga perdamaian dan menjadikan agama sebagai inspirasi bagi kemanusiaan dan perdamaian. Setiap umat beriman dipanggil untuk mewujudkan persaudaraan sejati di antara umat manusia,” ujarnya, Pada Jumat (5/7/24).
Benny menyatakan bahwa tantangan terbesar umat beragama saat ini adalah menjaga ruh perdamaian, harmoni, dan persaudaraan sejati. Ia menekankan bahwa tindakan permusuhan dan kebencian terhadap simbol agama berasal dari oknum-oknum yang menyalahgunakan agama, bukan dari ajaran agama itu sendiri.
Benny juga mengaitkan nilai-nilai agama dengan Pancasila, yang menurutnya adalah pondasi dasar yang mengaktualisasikan nilai-nilai keagamaan dan kemanusiaan di Indonesia. “Sikap permusuhan dan kebencian terhadap simbol agama bukan berasal dari agama itu sendiri, tetapi dari oknum-oknum yang menyalahgunakan agama. Saatnya agama mewujudkan persaudaraan antarumat manusia,” tegas Benny.
Benny menambahkan bahwa nilai-nilai Pancasila, terutama nilai ketuhanan, menjiwai setiap sila lainnya yang mencakup kemanusiaan, persatuan, kerakyatan, dan keadilan sosial. Dengan menginternalisasikan nilai-nilai ini, setiap warga negara Indonesia dapat berkontribusi pada terwujudnya masyarakat yang harmonis dan damai. “Pancasila adalah penjaga perdamaian dan pandangan hidup kita. Pancasila menyatukan kita dan mampu mewujudkan persaudaraan di antara umat beragama,” ujarnya.
Dalam konteks global, Benny menyoroti ketegangan antara Barat dan Timur serta bagaimana peristiwa 9/11 membuka pintu bagi kajian menyeluruh tentang Islam. “Peristiwa 9/11 membuka pandangan dan kajian menyeluruh tentang Islam yang sebenarnya menjunjung kemanusiaan. Sebagai negara Pancasila, kita harus menjiwai nilai-nilai keagamaan yang merangkum kemanusiaan, keadaban, persatuan, dan keadilan sosial,” paparnya.
Komentar