Berjasa Bagi Bangsa Dan Negara, PKBI Minta Perlindungan Presiden Jokowi

JurnalPatroliNews – Jakarta – Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI), yang berdiri pada 23 Desember 1957 ini, telah banyak memberikan kontribusi bagi bangsa dan Negara, sejak dulu kala.

Dr. dr. H. Soeharto Sastrosoeyoso, pendirian PKBI, merupakan dokter pribadi Presiden Soekarno dan Wakil Presiden M.Hatta, sekaligus Ketua terpilih pertama Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia.

PKBI berjasa melahirkan BKKBN, Badan Pemerintah yang mengurusi masalah kependudukan dan keluarga berencana.

Di atas tanah Hang Jebat, PKBI telah mendirikan pusat training penyuluh Keluarga Berencana (KB), mendidik tenaga kesehatan rakyat, meliputi Bidan, Perawat Remaja, Dukun Beranak, dan Tenaga Medis lainnya, serta mengelola lebih dari 20 klinik Kesehatan Profesional (Kespro) di 15 propinsi. Kini lahan bersejarah tersebut, hendak dirampas oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes).

PKBI adalah anggota International Planned Parenthood Federation (IPPF) sekaligus mitra strategis beberapa lembaga dunia seperti WHO, UNICEF, UNFPA, Global Fund.

Sejak 2010 sampai 2023, PKBI menerima pengakuan dari berbagai lembaga pemerintah, diantaranya, Bappenas, Kementrian Kesehatan, Kementrian Sosial, Kementrian Dalam Negeri, Kementrian Pemberdayaan Perempuan, dan Perlindungan Anak, Kementrian Hukum dan HAM, melalui kerja sama berbagai program kesehatan ibu dan anak (KIA), perjuangan Hak-hak anak dan perempuan, penanganan kekerasan berbasis gender, isu INKLUSI, layanan bagi kaum marjinal, dan program Humanitarian.

Pada Januari 2023, Budi G Sadikin, Menteri Kesehatan RI, memberikan penghargaan kepada PKBI, atas kepeduliannya melayani warga korban gempa bumi Cianjur Jawa Barat, melalui layanan tenda kespro PKBI.

Sebelumnya, pada awal Desember 2022, Pemerintah Australia (DFAT), memberikan surat penghargaan kepada PKBI, yang dianggap berhasil memberikan layanan Kespro semasa pandemi, kepada 500 ribu lebih warga, di 26 propinsi, dan membantu kelompok marjinal yang terdampak COVID-19.

Dengan segudang prestasi, penghargaan, dan kontribusi PKBI selama 66 Tahun pada Bangsa dan Negara Ini, sepertinya akan musnah.

Pasalnya, pada Maret 2023, Pemerintah Propinsi (Pemprov) DKI Jakarta, atas permintaan Kementrian Kesehatan, mengeluarkan surat pengusiran dan pengosongan lahan Hang Jebat, tempat PKBI berkantor.

Di atas lahan di Hang Jebat seluas 5400 meter ini, telah berdiri kantor PKBI sejak 1970, jauh sebelum ada kantor PPSDM Kemenkes RI yang megah dan angkuh.

Komentar