Dave Laksono: Korean Wave, Cara Korsel Lebarkan Sayap Bisnis di Belahan Dunia

JurnalPatroliNews – Jakarta – Korean wave melalui Korean Pop atau K-Pop menjadi senjata ampuh dalam diplomasi budaya yang dilakukan Korea Selatan dalam melebarkan sayap bisnis di berbagai belahan dunia.

Demikian dikatakan anggota Komisi I DPR RI Dave Laksono dalam International Webinar bertema “ASEAN-Korea Cooperation Onwards: Outlining ROK’s Advanced Policy in ASEAN,” yang digelar The Korean Center of RMOL secara hybrid dari Rumah Djan, Jalan Talang, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (2/11).

“Korean wave kan memang sudah global fenomenal banyak melahirkan artis yang sudah kolaborasi dengan artis Eropa dan Amerika,” ujar Dave Laksono.

Tidak terkecuali di Indonesia, kata Dave, Korean Wave juga sangat kuat. Salah satunya, adalah fenomena grup vokal BTS yang memiliki banyak fans dengan nama Army di Indonesia.

“Di Indonesia kadang-kadang kita lagi di mall itu tiba-tiba sda video clip BTS, orang rame nonton, padahal kan bisa juga dari handphone tapi entah kenapa bengong liat layar LCD, memang sebegitu kuatnya BTS Army itu,” terangnya.

Lanjutnya, tidak sedikit juga kemudian perusahaan unicorn di Indonesia yang memakai artis Korea sebagai brand ambassador untuk meningkatkan penjualan.

“Dampak dari itu juga banyak perusahaan Indonesia terutama yang Unicorn, mereka berani bayar Korean pop star untuk brand ambassador karena positifnya tinggi,” katanya.

“Karena saya lihat datanya juga setelah mereka pakai artis K-Pop itu salesnya naik juga, melonjak,” demikian Ketua Umum PPK Kosgoro ini.

Acara ini terbagai dalam tiga sesi dengan pembukaan dengan sambutan Duta Besar Korea Selatan untuk ASEAN Lim Sungnam, Duta Besar Indonesia untuk Korea Selatan, Gandi Sulistyanto dan Ketua Pusat Dialog dan Kerjasama Peradaban Prof. Din Syamsuddin.

Usai pembukaan, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno akan memberikan materi sebagai pembicara kunci.

Adapun pembicara yang akan hadir Mr. Menteri Konselor Korea Selatan untuk ASEAN Baek Yongjin, mantan Duta Besar Indonesia untuk Korea Selatan Umar Hadi.Berikutnya dosen Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Ali An Sun-geun dan Rahmi Fitriyanti serta dekan FISIP Universitas Padjajaran Widya Setiabudi.

Komentar