Jadi, “Bakal ada Pembiayaan anggaran atau utang sekitar Rp 515 triliun sampai Rp 611 triliun. Sasaran dan indikator pembangunan 2024 fokus pada pemulihan serta akselerasi pembangunan.
Kemiskinan ditargetkan menurun di rentang 6,5% – 7,5%, rasio gini turun ke 0,374 – 0,377, dan pengangguran terbuka menurun di rentang 5% – 5,7%, IPM meningkat pada level 75,54%, nilai tukar petani naik 105 – 108, serta nilai tukar nelayan sekitar 107 – 110,” kata Andre menjelaskan.
Selain itu Kementerian Keuangan juga memaparkan tentang 4 arah desain kebijakan APBN 2024, meliputi penguatan kualitas SDM, pembangunan infrastruktur, peningkatan nilai tambah SDA, serta penguatan deregulasi dan institusi.
“Kita sepakat bahwa desain kebijakan APBN adalah tonggak yang sangat penting untuk mengelola kondisi 2024. Itu tahun politik, tahun pemilu. Situasi ekonomi global pun baru-baru ini diwarnai ambruknya Silicon Valley Bank dan Signature Bank, menyebabkan perubahan persepsi terhadap industri keuangan di negara maju.
Sedikit banyak ini mempengaruhi Indonesia. Tapi kita berhasil menjaga stabilitas, stock indeks kita, yield dari SBN dan nilai tukar relatif terjaga. Ekonomi kita khan cukup besar dan stabil,” kata Andre.
Arahan Presiden Joko Widodo adalah untuk mencapai 4 tujuan besar tahun depan (2024), yaitu penghapusan kemiskinan ekstrem, penurunan stunting, peningkatan investasi, dan pengendalian inflasi.
“Dari keterangan Kemenkeu kita dapat gambaran bahwa perekonomian Indonesia diproyeksikan bakal tumbuh 5,3% – 5,7% (yoy), inflasi di kisaran 1,5% – 3,5% (yoy), nilai tukar (Rp/USD) ada di rentang Rp 14.800 – Rp 15.400, harga minyak mentah di rentang 75-85 (USD/barrel), lifting minyak di rentang 592 – 651 (ribu bph), dan lifting gas berada di kisaran 1.007-1.058 (boepd). Ini cukup realistis, namun perlu transparansi dan kerja keras kita semua,” ujar Andre Vincent Wenas mengakhiri keterangannya.
Komentar