Firdaus kemudian mengubah, menyempurnakan dan menyesuaikan dengan misi, visi, serta cita-cita SMSI. Maka jadilah liriknya seperti ini:
“SMSI Serikat Media Siber Indonesia
Membentang , bergerak bersama
Mengabdi untuk membangun
Tanah air kita Indonesia
Serikat Media Siber Indonesia
Setia pada cita-cita bangsa
Jagalah selalu SMSI
Berjuang sukses
Bersama pers Pancasila
Bangkit bersama SMSI
Maju bersama SMSI
Berjuang bersama SMSI
Mewujudkan pers Pancasila”
Setelah jadi liriknya, Herni membuat nadanya, notasinya. “Saya juga dibantu kawan saya pak Gatot untuk aransemennya. Kami buat dengan nada semangat, supaya orang yang menyanyikan menjadi bersemngat,” tutur Herni Wulung yang bernama asli Erni Suryani.
Ditanya wartawan mengapa gemetar ketika menjadi dirigen Mars SMSI? Bukankah Herni sudah biasa naik panggung hiburan dengan joget yang meliuk-liuk?
“Sebenarnya saya senang naik panggung. Tapi ketika menjadi dirigen Mars SMSI, saya ada rasa sedikit takut, sampai tubuh saya gemetar. Saya takut karena ada pejabat-pejabat penting dan menjadi fokus perhatian hadirin,” tutur Herni lulusan Sekolah Menengah Atas (SMA) di Pondok Pesantren Suryalaya, Tasikmalaya.
Saat itu memang hadir sejumlah orang penting antara lain Wakil Ketua Badan Pertimbangan SMSI Drs KH M Ma’shum Hidayatullah, MM, Ketua Harian Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) Benny Josua Mamoto, Kepala Bagian Pemantauan dan Analisis (Pemanalis) Multimedia Divisi Humas Polri Kombes Pol Erdi A Chaniago, Wakil Ketua Dewan Pertimbangan SMSI Mayjen TNI (Purn) Herwin Suparjo, dan anggota Dewan Pers P. Tri Agung Kristanto.
Ketika ditanya lagi mengapa takut pejabat? Bukankah Herni aktris film “Siapa Takut Boleh Ikut” yang melakukan perburuan terhadp hantu? Terhadap hantu tidak takut, masak dengan pejabat takut?
“Ha ha ha, ada yang ngelihatin saya terus. Grogi saya jadinya,” tutur Herni yang mengaku belajar membuat lagu secara otodidak dan belajar dari mantan suaminya, Ade Putra, pemusik kondang pada zamannya. (nas)
Komentar