Dubes RI Soroti Penipuan Online Internasional: WNI Terjebak dalam Jaringan Mafia di Asia Tenggara

JurnalPatroliNews – Jakarta –Duta Besar Republik Indonesia untuk Thailand, Rachmat Budiman, angkat bicara mengenai maraknya penipuan online yang melibatkan warga negara Indonesia (WNI) di kawasan Asia Tenggara.

Meskipun banyak kasus terjadi di negara-negara tetangga seperti Laos, Myanmar, dan Kamboja, Thailand tetap menjadi fokus perhatian karena banyak WNI yang tertipu dengan janji pekerjaan yang menggiurkan.

Dalam wawancara terbaru, Rachmat menjelaskan bahwa penawaran pekerjaan sering kali diajukan oleh orang-orang terdekat korban, seperti saudara atau sepupu, yang seolah-olah menjanjikan kehidupan yang lebih baik di Thailand. Namun, kenyataannya jauh dari harapan.

Banyak yang justru terjebak dalam jaringan penipuan yang dioperasikan oleh mafia internasional. “Saat mereka tiba di sini, mereka sudah berada dalam kelompok khusus yang sulit untuk melarikan diri,” ungkapnya.

KBRI Bangkok, untuk melindungi WNI, telah mengambil sejumlah langkah. Tim khusus dibentuk untuk menyelidiki apakah seseorang merupakan korban atau pelaku dari penipuan tersebut. “Kami melakukan interogasi untuk memastikan situasi mereka,” tambah Rachmat.

Selain itu, KBRI juga bekerja sama dengan pihak berwenang di negara-negara terkait untuk menangani kasus ini.

Sebelumnya, Kementerian Luar Negeri berhasil membebaskan 12 WNI yang terjebak dalam perusahaan penipuan di wilayah konflik Myawaddy, Myanmar, pada 15 Oktober.

Para korban yang berangkat ke Thailand antara Maret hingga Juli 2024 mengaku disekap dan dipaksa bekerja sebagai penipu online, serta mengalami kekerasan fisik.

Komunikasi mereka pun terhambat karena telepon genggam mereka ditahan oleh pelaku. Beberapa korban berhasil menghubungi KBRI Yangon untuk melaporkan keadaan mereka.

Hingga saat ini, Kementerian Luar Negeri mencatat bahwa sebanyak 65 WNI telah dikeluarkan dari wilayah konflik, sementara masih ada sekitar 69 WNI lainnya yang sedang diupayakan untuk kembali ke Indonesia.

Kejadian ini menyoroti pentingnya kewaspadaan bagi WNI yang ingin mencari pekerjaan di luar negeri, agar tidak terjebak dalam skema penipuan yang merugikan.

Komentar