Edi Homaidi: KMI Masih Jauh Panggang Dari Api Ekspektasi dan Harapan Kedepan

Tambah Edi, napak tilas sejarah kelahiran KMI tidak terlepas dari semangat beberapa mantan aktivis 1998 yang masih tetap mempertahankan idealismenya, dengan tetap konsisten berada di luar jalur kekuasaan. Dimana berkhidmat mendirikan semacam perkumpulan, sebagai wadah artikulasi, agar dengan bebas dan terbuka mengkritisi sekaligus menyumbangkan pemikiran dan ide-ide cemerlang.

“KMI menjadi diharapkan terus progresif, serta dapat mewarnai dinamika kehidupan kebangsaan dan kenegaraan,” tandas mantan Aktivis HMI Jakarta ini.

Edi juga menambahkan, bahwa KMI telah berperan aktif dan berkontribusi ke masyarakat, meski masih jauh dari agenda dan target. Katanya, keterlibatan KMI dalam mewarnai pelbagai dinamika kehidupan kebangsaan dan kenegaraan telah menjadi bukti bahwa KMI hadir dari masyarakat, oleh masyarakat dan untuk masyarakat.

“Dalam rangka memperingati momentum tiga belas tahun perjalanan KMI. Perlu kiranya meneguhkan kembali peran dan komitmen kebangsaan KMI, sebagai bagian dari civil society dalam rangka Menajamkan kembali visi-misi KMI,” ujarnya.

Hal ini katanya, agar dengan terobosan ide-ide progresif, sebagai wujud pengabdian dan sumbangsih terhadap bangsa dan negara. KMI akan tetap konsisten pada khittah-Nya sebagai organisasi pergerakan untuk tetap bersikap kritis, terhadap ketidakadilan.

“KMI akan selalu siap menjadi mitra dan bersinergi dengan pemerintah terutama dalam konteks menawarkan pokok-pokok pikiran yang solutif untuk kepentingan masyarakat, bangsa dan negara,” jelasnya.

Kata Edi, Khittah KMI sangat jelas, tidak berafiliasi dengan partai politik mana pun, tetapi KMI tetap konsisten hadir sebagai wadah artikulasi pemikiran dan menampung gagasan. Bahkan ide-ide progres yang bermanfaat untuk bangsa dan negara.

“Untuk itu, dalam rangka Milad ke 13 KMI mengusung tema: ‘Satukan Pemuda Demi Bangkit dari Pandemi. Karena KMI akan hadir untuk membantu masyarakat dan negara dalam penangan pandemi Covid-19 dan pemulihan ekonomi nasional,” kongkritnya.

Kata Edi, Sejarah telah mencatat bahwa pemuda memiliki kontribusi besar dalam perjuangan pembebasan bangsa Indonesia dari penjajahan kolonisalisme dan imprialisme Barat. Kemerdekaan Indonesia juga tak luput dari peran pemuda sebagai lokomutif perubahan.

Demikian juga kata Edi, ketika reformasi bergulir 1998 menentang rezim otoriter orde baru, juga tak lepas dari peran dan kontribusi pemuda. Karena pemuda dan perubahan ibarat dua sisi mata uang yang tak dapat dipisahkan satu sama lain.

Komentar