Gerakan Rumah Subsidi, Kementerian PUPR Latih Tiga Ribu Tenaga Kerja Manajemen Konstruksi

 JurnalPatroliNews – Jakarta,– Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mencanangkan Gerakan Bangun Rumah Subsidi Berkualitas sekaligus membuka Pelatihan 3000 Tenaga Kerja Manajemen Konstruksi Bagi Pengembang.

Kegiatan tersebut merupakan upaya Kementerian PUPR dalam memenuhi kebutuhan hunian layak bagi masyarakat berpenghasilan rendah.

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, pelatihan tenaga kerja manajemen konstruksi yang diikuti lebih kurang 3000 peserta ini baru sebagian dari banyaknya minat masyarakat yang ingin mengikutinya.

“Faktor sumber daya manusia masih memiliki peran yang sangat besar dalam mewujudkan rumah berkualitas di samping penggunaan teknologi informasi,” kata Menteri Basuki, Selasa (18/5).

Menteri Basuki menyatakan, program perumahan ini masih tetap menjadi prioritas Presiden Joko Widodo.

“Meskipun adanya refocusing anggaran saat pandemi Covid-19, subsidi perumahan tetap ditingkatkan demi mempercepat pemenuhan kepemilikan rumah bagi masyarakat berpenghasilan rendah di Indonesia,” ujarnya.

Gerakan tersebut diwujudkan melalui bantuan pembiayaan perumahan oleh Pusat Pengelolaan dan Pembiayaan Perumahan (PPDPP), Direktorat Jenderal Pembiayaan Infrastruktur Pekerjaan Umum dan Perumahan (DJPI) Kementerian PUPR.

Bantuan tersebut meliputi Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP), Bantuan Pembiayaan Perumahan Berbasis Tabungan (BP2BT) dan Subsidi Bantuan Uang Muka (SBUM).

Menteri Basuki juga berharap gerakan ini dapat menggairahkan iklim usaha industri perumahan selain konstruksi itu sendiri.

“Persespi rumah subsidi yang berkualitas rendah harus dihilangkan. Saat ini rumah subsidi harus menjadi rumah yang berkualitas dan layak huni. Bukan saja bangunannya tetapi juga lingkungannya,” ucapnya.

Selain itu, penggunaan aplikasi Sistem Pemantauan Konstruksi (SiPeTruk) juga turut mempermudah proses pembangunan rumah susbsidi. Melalui aplikasi ini, pemerintah, masyarakat dan pemangku kepentingan lainnya dapat memastikan setiap proses konstruksi berjalan secara akuntabel dan transparan.

Direktur Utama PPDPP Arief Sabaruddin menyampaikan, gerakan ini diharapkan dapat memberi kontribusi pemerintah untuk masyarakat terutama dalam bentuk rumah bersubsidi.

Sedangkan pelatihan tenaga kerja akan dilaksanakan secara daring melalui tiga batch mengingat situasi pandemi sekarang.

“Kami menggunakan pelatihan reguler dengan modul eksisting dari bina konstruksi dan ditambahkan modul aplikasi berbasis IT untuk pelatihannya,” jelasnya.

Pelatihan tidak dipungut biaya dan meskipun dilaksanakan secara daring materi yang diterima peserta akan sama layaknya pelatihan reguler.

(askara)

Komentar