JurnalPatroliNews – Yogyakarta – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) memulai rangkaian peringatan Hari Habitat Dunia (HHD) dan Hari Kota Dunia (HKD) 2024 dengan berbagai kegiatan yang fokus pada isu perubahan iklim di wilayah perkotaan.
Salah satu sorotan utama adalah pameran bertajuk “Memetri: Tlatah, Mangsa, Bantala” yang digelar di Yogyakarta. Pameran ini mendapat sambutan luar biasa dari publik, dengan lebih dari seribu pengunjung hanya dalam sehari setelah dibuka.
Pameran Memetri menampilkan perspektif budaya dan lingkungan, serta melibatkan komunitas seniman dan pemuda dalam upaya bersama menghadapi krisis iklim.
Hal ini sejalan dengan tema besar HHD dan HKD 2024, yaitu membangun kota yang lebih inklusif, aman, tangguh, dan berkelanjutan.
Dalam konferensi pers sehari sebelumnya, Dirjen Cipta Karya Kementerian PUPR, Ir. Diana Kusumastuti, MT., menyampaikan bahwa dunia saat ini tidak lagi hanya menghadapi “pemanasan global,” tetapi telah memasuki era “pendidihan global.” Diana menegaskan bahwa tahun 2024 menjadi penanda penting, di mana untuk pertama kalinya suhu global melewati ambang kenaikan 1,5°C selama satu tahun penuh.
Situasi ini, menurutnya, menjadi pengingat pentingnya komitmen global untuk mematuhi Perjanjian Paris 2015, guna membatasi kenaikan suhu bumi.
Diana juga menyoroti pentingnya inovasi dalam infrastruktur ramah lingkungan. Sebagai contoh, ia menyinggung Gedung Green Innovation and Creativity (GIK) di Universitas Gadjah Mada (UGM), Yogyakarta, yang dirancang dengan prinsip bangunan hijau.
Gedung ini memaksimalkan penggunaan pencahayaan alami dan sirkulasi udara untuk mengurangi konsumsi energi.
Selain itu, GIK juga menerapkan sistem pengelolaan air hujan yang ramah lingkungan serta menggunakan teknologi Building Information Modelling (BIM) untuk memastikan efisiensi dan keberlanjutan dari tahap perencanaan hingga operasional.
Acara konferensi pers ini dihadiri berbagai tokoh, termasuk Dr. Arief Setiawan Budi Nugroho, Wakil Rektor UGM; Myra Suraryo, CEO GIK UGM; serta tokoh seni Garin Nugroho dan Heri Pemad, CEO ARTJOG.
Sementara dari jajaran Kementerian PUPR hadir Abram Elsajaya Barus, Staf Ahli Menteri PUPR Bidang Sosial Budaya, dan Dian Irawati, Direktur Bina Teknik Permukiman dan Perumahan.
Komentar