“Kegiatan ini bukan hanya upaya pelestarian, tetapi juga simbol kehidupan inklusif, di mana semua orang, tanpa kecuali, dapat berperan aktif dalam menjaga bumi. Mangrove adalah contoh nyata bagaimana manusia dan alam bisa hidup berdampingan dengan harmoni,” tambahnya.
Reda juga mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk terus mendukung gerakan lingkungan seperti ini.
“No mountain is too high for the strong spirit to climb. Tidak ada gunung yang terlalu tinggi bagi jiwa yang kuat untuk menaklukkannya,” tutupnya.
Acara ini turut dihadiri oleh Wakil Menteri Lingkungan Hidup Diaz Hendropriyono, Ketua Komisi Nasional Disabilitas Dante Rigmalia, perwakilan direksi Media TEMPO, serta berbagai aktivis lingkungan dan komunitas sosial lainnya.
Dengan inisiatif ini, diharapkan semakin banyak pihak yang terinspirasi untuk berperan aktif dalam menjaga kelestarian alam dan membangun masyarakat yang inklusif.
Komentar