KemenKopUKM Terus Bangun Kolaborasi Kembangkan Ekosistem Modest Fesyen Dunia

Intinya, bagi Poppy, modest fesyen busana Muslim merupakan pasar yang harus digarap dengan serius. “Dan dengan keragaman suku di Indonesia, di setiap provinsi berbeda-beda modest fesyennya. Dan di setiap negara juga berbeda-beda. Kita harus memiliki identitas sendiri,” kata Poppy.

Poppy sepakat bila Indonesia sebagai negara mayoritas Muslim terbesar di dunia harus mampu mengoptimalkan peluang tersebut. “Kita harus sudah masuk ke sektor hulunya juga, contonya ada komunitas di Lombok yang menanam kapas yang berjaya di abad ke-18 yang harus kita angkat kembali,” kata Poppy.

Bapak Ahmad Lutfie Asisten Deputi Ekonomi dan Keuangan Sekretariat Wakil Presiden menyampaikan bahwa potensi sektor modest fashion bisa mendukung penguatan ekonomi di pasar domestik maupun ekspor Indonesia. Lebih lanjut lagi, potensi produk halal di sektor modest fashion dengan beragam bentuk hijab dan pakaian yang tertutup dapat menjangkau pasar lebih luas tidak hanya di Indonesia.

Ibu Elisabeth Ratu Rante Allo Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi Usaha Kecil dan Menengah (DPPKUKM) melihat dengan adanya berbagai program promosi luar negeri yang dimiliki mereka optimis dapat memberikan akselerasi bagi pemasaran produk modest fashion Indonesia khususnya untuk pasar internasional.

“Pemerintah Provinsi Jakarta siap menjadi Capital Modest Fashion dunia dan akan mendukung pemerintah pusat dalam rangka Kick-off Bulan Modest Fashion yang akan dilenggarakan di bulan Oktober nanti”, ujar Elisabeth Ratu Rante Allo.

Dari pihak Indonesia Fashion Chamber (IFC), Dila menyampaikan bahwa dengan pelaksanaan kegiatan di Mercure ini telah menjadi langkah luar biasa bagi para stakeholder untuk bisa saling bekerja sama. IFC sangat berharap dengan adanya rancangan program jangka menengah dari pemerintah seperti yang dibahas hari ini dapat mendorong sektor modest fashion untuk lebih berkembang kedepannya.

Komentar