JurnalPatroliNews – Jakarta – Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus berupaya untuk meningkatkan nilai tambah dari kelapa sawit, salah satu komoditas unggulan Indonesia.
Langkah strategis ini merupakan bagian dari kebijakan hilirisasi yang bertujuan untuk mempertahankan posisi Indonesia sebagai produsen minyak sawit terbesar di dunia, dengan produksi mencapai 45,5 juta metrik ton setiap tahunnya.
Andi Rizaldi, Kepala Badan Standardisasi dan Kebijakan Jasa Industri (BSKJI) Kemenperin, menjelaskan bahwa selain untuk memenuhi kebutuhan sektor pangan dan energi, olahan kelapa sawit juga mulai digunakan dalam industri kreatif, termasuk industri batik.
“Hilirisasi kelapa sawit dapat menghasilkan produk yang bermanfaat bagi industri batik,” ungkap Andi Rizaldi dalam pernyataannya di Jakarta, Jumat, 1 November 2024.
Salah satu produk turunan kelapa sawit yang potensial adalah stearin, yang dapat digunakan sebagai pengganti parafin impor, serta minyak kelapa dan lemak hewan.
“Penggunaan stearin dapat memberikan jaminan kehalalan pada malam batik yang digunakan, sekaligus memperkuat ekosistem industri halal di tanah air,” tambah Andi.
Inisiatif ini mendasari diadakannya kegiatan Promosi Diversifikasi Produk Kelapa Sawit di Jawa Timur serta Promosi Halal Produk Turunan Kelapa Sawit melalui Workshop Batik Berbasis Kompetensi, yang mengajarkan pembuatan malam batik.
Komentar