JurnalPatroliNews – Jakarta – Otoritas Ibu Kota Nusantara (OIKN) baru saja mengumumkan bahwa kereta tanpa rel atau Autonomous Rail Transit (ART) buatan China Railway Rolling Stock Corporation (CRRC) tidak lolos uji coba di Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) IKN.
Hasil evaluasi Proof of Concept (PoC) menunjukkan bahwa sistem kendali otonom pada ART belum berfungsi optimal, terutama dalam situasi lalu lintas campuran yang ada di kawasan tersebut.
Menurut Deputi bidang Transformasi Hijau dan Digital OIKN, Mohammed Ali Berawi, Kereta Tanpa Rel membutuhkan peningkatan fitur adaptasi dan keamanan agar sesuai dengan persyaratan keselamatan dan keamanan siber di IKN.
Selain itu, aspek teknologi, interoperabilitas, efisiensi biaya, serta transfer pengetahuan akan menjadi fokus utama dalam proses seleksi teknologi masa depan di IKN.
Keunggulan ART dan Tantangan di IKN
Sistem ART menawarkan transportasi ramah lingkungan karena dioperasikan dengan baterai yang dapat mengurangi emisi gas rumah kaca. Namun, selama dua bulan uji coba, ART belum dapat memenuhi standar reliabilitas di IKN, yang masih dalam tahap pembangunan.
Sejumlah pembenahan disarankan agar sistem ini dapat diterapkan di IKN sebagai moda transportasi alternatif.
Meskipun ART sementara akan dikembalikan ke China, pihak OIKN tetap terbuka terhadap kemungkinan peningkatan teknologi oleh vendor, yaitu Norinco, yang telah berpartisipasi dalam uji coba tersebut tanpa membebani anggaran negara.
Komentar