Gus Ali menegaskan bahwa pemindahan ASN tidak cukup hanya dengan memberikan janji-janji manis. Ia menyarankan agar pemerintah mempersiapkan penguatan mental para ASN agar mereka memiliki semangat perjuangan sebagai pelopor di IKN.
“Motivasi perjuangan perlu ditekankan. Ini tentang menciptakan sejarah sebagai bagian dari warga pelopor Ibu Kota Nusantara,” katanya.
Sebagai perbandingan, Gus Ali menyinggung pengalaman negara lain seperti Korea Selatan dan Myanmar dalam memindahkan ibu kota mereka. Menurutnya, ibu kota baru di negara-negara tersebut, seperti Sejong di Korea Selatan dan Naypyidaw di Myanmar, sepi penghuni karena tidak mampu memenuhi kebutuhan ekonomi, sosial, dan budaya secara optimal.
Ia juga mendukung rencana Presiden Prabowo untuk mulai berkantor di IKN pada 2028 atau 2029 setelah infrastruktur politik dan pemerintahan di sana benar-benar siap.
“Langkah ini lebih strategis dan visioner. Menteri-menteri harus berpikir lebih realistis, terutama dengan anggaran APBN 2025 untuk IKN yang masih sangat terbatas, hanya Rp6,3 triliun dari total Rp400,3 triliun yang dianggarkan,” pungkas Gus Ali.
Komentar