Kongres Santri Pancasila Se-Aceh, Ulama Serukan Persatuan

“Ini berkah ulama. Andaikan saya tidak masuk pesantren, saya tidak bisa jadi seperti ini. Saya dilantik, itu bukti penghargaan Presiden kepada ulama, didahului peresmian Hari Santri Nasional,” ucap Yudian, disambut tepuk tangan.

Mantan Rektor UIN Sunan Kalijaga ini lantas mengingatkan jejak kepahlawanan Teuku Umar dan Cut Nyak Dien. Bagaimana hebatnya kegigihan dan strategi gerilya mereka melawan kolonial Belanda.

“Jangan lupakan jasa ulama sebagai pahlawan tanpa tanda jasa. Adik-adik santri silakan belajar dan berkontribusi bagi masa depan bangsa. Nanti bisa jadi menteri atau Presiden sekalipun,” tutur Yudian.

Ia juga meminta doa dan dukungan dari ulama agar RUU BPIP bisa diundangkan. “BPIP bukan penafsir tunggal Pancasila. Kami juga menyerap laporan dari bawah. Jangan ada kecurigaan sebagai lembaga otoriter, memaksakan kehendak,” tuntasnya.

Kongres Santri Pancasila ini menggelar diskusi pleno. Pemateri antara lain dari Ketua PBNU Said Aqil serta Pimpinan Dayah(Pesantren) se-Aceh. Selain itu, diberikan pula beasiswa kepada para santri, pagelaran tari, dan penyerahan hasil rekomendasi.         

Komentar