Masalah Baru di RI, Kenaikan Pengangguran Kini Lebih Banyak dari Orang Miskin!

Jurnalpatrolinews – Jakarta : Pandemi Covid-19 menyebabkan tingkat pengangguran di Indonesia bertambah. Tidak sedikit pekerja yang terpaksa menerima kebijakan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) dari perusahaan pada tahun 2020 lalu.

Direktur Eksekutif Center of Reform on Economics (CORE) Mohammad Faisal mengungkapkan, peningkatan jumlah pengangguran terbuka jauh lebih signifikan dibandingkan tingkat kemiskinan.

“Kalau tingkat kemiskinan kita ingat di 2020 yaitu peningkatannya 1,13 juta atau sektar 0,41% dan pengangguran terbuka peningkatannya 3 juta atau 2,2%,” ungkapnya dalam acara CORE Media Discussion secara virtual, Senin (3/5/2021).

Menurut dia, hal ini menunjukkan bahwa pada saat pandemi tingkat kemiskinan masih bisa diredam salah satunya yakni karena ada banyak program bantuan sosial (bansos). Namun, untuk mengatasi pengangguran tidak semudah itu.

“Pengangguran ini tidak segampang itu untuk bisa diatasi. Paling tidak secara statistik untuk menciptakan lapangan kerja untuk waktu singkat dalam menangkal dampak daripada pengangguran. Dan ini salah satu pr yang lebih sukar,” ujar Faisal.

Lanjutnya, jika dikaitkan dengan kemiskinan sebenarnya upaya untuk penanggulangan kemiskinan yang terbaik adalah secara berkelanjutan dengan memberikan orang-orang miskin atau yang kurang mampu lapangan pekerjaan daripada bansos.

“Bansos tetap dibutuhkan dalam kondisi yang darurat, tapi untuk bisa orang miskin itu terangkat menjadi sejahtera secara lebih berkelanjutan adalah dengan memberi lapangan kerja. Dan ini adalah permasalahan yang lebih berat yang perlu diatasi pada saat sekarang,” pungkas Faisal.

(*/red)

Komentar