JurnalPatroliNews – Jakarta – Kementerian Negara BUMN membuka opsi memailitkan Garuda Indonesia (GIAA) yang merugi USD 2,44 miliar. Tindakan tersebut dilakukan bila proses restrukturisasi utang dengan kreditur menemui jalan buntu.
Untuk mengantisipasi jika opsi penutupan Garuda dilakukan, Kementerian BUMN telah menyiapkan transformasi maskapai Pelita Air dari air charter sebagai maskapai full service domestik.
Politikus Partai Gerindra, Arief Poyuono pun langsung memberikan respons atas rencana kementerian BUMN itu.
“Ini dia kalau Menteri BUMN tdk punya rasa nasionalis & tdk tahu Garuda sbg Flag Carrier. dan punya Sejarah Besar bagi kemerdekaan Indonesia , kalu Sukarno msh hidup pasti ditempeleng itu menteri,” kata Arief Poyuono di akun Twitternya, Rabu (20/10/2021).
Arief Poyuono menyebutkan perbedaan Garuda Indonesia dengan Pelita Air. Terutama dari segi aset yang dikelola dua BUMN sektor transportasi udara itu.
“Beda ngurus grup perusahan yg aset cuma dibawah 1 T dengan ngurus BUMN yg asetnya ribuan trilyun.. lah ini pilotnya BUMN jam terbangnya belum memenuhi syarat dipake kangmas @jokowi. Mana ada CEO nya Temasek kacang kacangan.. kayak Super CEO nya BUMN Indonesia..,” sebutnya.
Komentar