Orasi Ilmiah “Bangsa yang Tersandera”

Ibu Omi Komaria Madjid, istri almarhum Prof. Nurcholis Madjid, memberikan pesan inspiratif agar Universitas Paramadina tetap berpegang pada nilai-nilai dasar seperti kejujuran, toleransi, dan keteladanan publik. “Inilah mimpi Cak Nur yang masih harus terus direalisasikan” tutur beliau penuh haru dan bangga.

Ketua Dewan Pembina Yayasan Wakaf Paramadina, Jusuf Kalla, menambahkan refleksi historis tentang peran Universitas Paramadina dalam perjalanan pendidikan tinggi di Indonesia. “Setelah 23 tahun melanglang buana, kini Paramadina memiliki rumah sendiri. Semoga kampus ini terus menjadi wadah pemikiran kelas menengah yang berkontribusi bagi bangsa” katanya.

“Alhamdulillah, setelah 23 tahun bergerak dari satu tempat ke tempat lain, akhirnya Universitas Paramadina memiliki rumah sendiri” ujar Drs. H. Muhammad Jusuf Kalla, Ketua Dewan Pembina Yayasan Wakaf Paramadina. Beliau memberikan apresiasi khusus kepada Pak Hendro dan Pak Wija yang telah bekerja keras mewujudkan impian ini.

Dalam pidatonya, Jusuf Kalla juga menyoroti peran penting tiga tokoh besar yang telah berkontribusi pada pengembangan keagamaan dan kelas menengah di Indonesia. Pertama, BJ Habibie melalui ICMI (Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia), yang memberikan ruang kebebasan berbicara dan berpikir. Kedua, Nurcholish Madjid (Cak Nur), yang memperkenalkan konsep pengajian eksekutif untuk kelas menengah yang dinamis dan terbuka. Ketiga, Abdul Latif, yang memperkenalkan ONH Plus, menciptakan akses lebih luas bagi umat Muslim Indonesia.

“Ketiga tokoh ini berjasa besar dalam membangun dan menginspirasi kelas menengah Indonesia” tegasnya.

Jusuf Kalla juga mencermati bahwa Indonesia memiliki sekitar 4.500 perguruan tinggi, dari yang besar hingga yang kecil. Ia berharap Universitas Paramadina dapat berada di posisi yang baik di antara perguruan tinggi terkemuka di Indonesia. “Semoga Paramadina terus berkembang menjadi institusi yang unggul dengan pemikiran-pemikiran visioner yang diwariskan oleh Cak Nur” tutupnya.

Komentar