Pancasila, Agama dan Ideologi

Ia juga mengambil contoh negara Singapura dan China “Meski sistem politik berbeda, kedua negara tersebut secara konsisten dan konsekuen melaksanakan penegakan hukum yang konsisten dan keras terhadap para pelanggar hukum negara, seperti para koruptor yang dihukum dengan keras.” Ungkapnya.  

Pipip juga mengungkapkan bahwa mantan presiden Singapura Lee Kuan Yeuw ketika mendapat tuduhan korupsi oleh pengkritiknya, Lee malah meminta agar dirinya diajukan ke pengadilan dengan tujuan membuka sejelasnya apakah benar dia telah melakukan korupsi seperti yang dituduhkan.   

Peneliti  dan mantan Direktur Lembaga Penelitian Pendidikan Penerangan Ekonomi dan Sosial (LP3ES), Kuswanto MS menyatakan adanya dua problem pokok soal posisi Pancasila yakni positioning Pancasila dalam konteks ketika dasar negara tersebut lahir terkait eksistensi ideologi dan keyakinan agama beserta sistem nilai yang terdapat di dalamnya.

“Sampai sekarangpun semestinya pemahaman dan penyamaan positioning Pancasila tersebut harus selalu dilakukan dengan dialog-dialog yang dialogis dan tidak menuruti ego sektoral kekuasaan dalam penafsiran tunggal Pancasila.” Katanya.  

Ketika memasuki fase positioning tersebut, Kuswanto menyatakan kemungkinan ada 3 kelompok yang bersikap “Pertama, mereka yang tidak paham lalu mengambil jalan kontra produktif melakukan resistensi masif , kedua mereka yang paham tetapi sebenarnya tidak menyetujui, dan ketiga mereka yang tidak mau tahu, tetapi memanfaatkan posisinya untuk menghantam kelompok yankg dianggap berseberangan.” Katanya.  

Problem Kedua menurut Kuswanto adanya persoalan aktualisasi pengamalan nilai-nilai Pancasila yang seharusnya bisa mandiri dan tidak bercampur aduk dengan sistem nilai yang terdapat pada agama-agama.

“Karena, Pancasila pasti tidak punya sistem nilai yang lengkap dan menyeluruh seperti yang dimiliki oleh agama-agama. Dalam penafsiran Pancasila, agama pasti kembali pada sistem nilai tersendiri yang dimilikinya. Dan itu harus dimoderasi secara baik oleh para pemuka agama.” Katanya.

Komentar