Pasang Target Lebih Tinggi, Emiten Orang Terkaya RI Ini Kerek Produksi Batu Bara Tambah Joss!

JurnalPatroliNews – Jakarta – Emiten batu bara milik konglomerat terkaya Indonesia, Low Tuck Kwong yakni PT Bayan Resources Tbk (BYAN) memasang target volume produksi dan penjualan batu bara tahun 2023 sebesar 42 hingga 48 juta metrik ton (MT).

Target ini lebih tinggi bila dibandingkan dengan realisasi produksi batu bara BYAN tahun 2022 lalu sebesar 38,9 MT.

Direktur dan Sekretaris Perusahaan BYAN, Jenny Quantero mengungkapkan penjualan batu bara yang dilakukan pada tahun 2022 lalu dialokasikan pada penjualan ekspor ke beberapa negara di Asia.

Terbesar, BYAN melakukan penjualan batu bara ke Filipina sebesar 30% atau sebesar 11,97 juta MT. Diikuti dengan penjualan batu bara dalam negeri yang mencapai 25% dari total penjualan yakni 9,97 juta MT.

Selain itu, BYAN juga melakukan penjualan batu bara ke negara Korea yakni sebanyak 15% atau 5,98 juta MT. Adapun negara India dan Bangladesh masing-masing sebesar 8% atau 3,19 juta MT.

Diikuti oleh negara Malaysia sebesar 5% atau 1,99 juta MT, Negara China 3% atau sebanyak 1,19 juta MT. Sedangkan, sisanya sebesar 6% atau 2,39 juta MT dialokasikan ke negara lainnya.

Untuk tahun ini, Jenny mengatakan penjualan ke negara China dan India diprediksikan tidak mengalami peningkatan yang signifikan. Dia mengungkapkan bahwa penjualan kedua negara tersebut di tahun 2023 ini akan sama seperti tahun 2022 lalu.

“Ada distribusi geografis 2022 di mana pasokan batu bara kami ke China sebesar 3% dan di India 8%. Dan untuk tahun 2023 kelihatannya akan sama seperti tahun lalu.

Jadi sampai saat ini tidak ada peningkatan yang signifikan untuk 2 daerah tersebut,” ujar Jenny pada Public Expose BYAN, dikutip Jumat (28/4/2023).

Jenny menambahkan, harga jual rata-rata batu bara di tahun 2022 sebesar US$ 117,9 per MT. Hal ini menunjukkan kenaikan harga jual rata-rata di tahun 2021 lalu yang hanya sebesar US$ 70,7 per MT. Diprediksi, untuk tahun 2023 ini harga rata-rata penjualan batu bara sebesar US$ 80-90 per MT.

Komentar