JurnalPatroliNews – Jakarta – Pembantaian di Old National Bank di Kentucky, Amerika Serikat, pada Senin (10/4) disiarkan langsung oleh pelaku di sosial medianya.
Pelaku Connor Sturgeon (23) tahun merupakan pegawai bank tempatnya beraksi. Ia menembak mati lima orang rekannya dan melukai sembilan lainnya.
Sturgeon tewas seusai beraksi. Kepolisian belum memberikan keterangan apakah Sturgeon ditembak mati polisi atau bunuh diri.
Kepala Kepolisian Louisville, Jacquelyn Gwinn-Villaroel, mengatakan anggota memang sempat melepaskan tembakan ke arah Sturgeon. Tapi, penyebab pasti kematian masih diinvestigasi.
Gwinn-Villaroel juga memastikan bahwa Sturgeon menyiarkan aksi pembantainnya itu di sosial media demikian dikutip dari Reuters.
Ia menambahkan, dua orang anggota polisi masuk dalam daftar sembilan korban luka. Satu di antaranya kritis akibat luka tembak dari pelaku mengenai kepala.
Catatan Reuters, pembantaian yang disiarkan di sosial media bukan pertama kali terjadi. Pada Mei 2022 pembantaian di swalayan di Buffalo New York turut disiarkan di sosial media.
Selain di AS aksi serupa pernah dilakukan di Selandia Baru. Pada Mei 2019, pembantaian di dua masjid saat salat Jumat di kota Christchurch disiarkan langsung oleh pelaku.
Kejadian itu menyebabkan 51 orang jemaah salat kehilangan nyawa.
Komentar