Pentingnya Peran Ibu Sebagai Agen Kontra Radikalisme Dalam Ranah Perang Asimetris

JurnalPatroliNews – Jakarta – Seperti kita bersama, Perang Asimetris merupakan isu yang selalu hangat dari waktu ke waktu. Semakin banyak dibahas dan dikaji, semakin terasa kompleks dan semakin melebar persoalannya. Sebenarnya yang terpenting adalah bagaimana masyarakat sadar akan esksitensi Perang Asimetris tersebut di negaranya, minimal di lingkungan terkecilnya.

Memahami Perang Asimetris sebenarnya bukan perkara sulit. Apalagi jika dicerna oleh seseorang yang memilki pendidikan yang baik. Permasalahannya adalah, paparan dari dampak yang ditimbulkan oleh Perang Asimetris ini tidak pilih bulu. Bahkan yang sering menjadi korban adalah kelompok masyarakat kurang terdidik.

Banyak elemen masyarakat yang terpapar Radikalisme, khususnya dari kelompok anak muda yang menurut data dari Badan Nasional Penanggulangan Terorisme atau BNPT adalah usia 17-24 tahun. Usia muda dan produktif, yang sangat diharapkan bangsa ini untuk membangun bangsa.

Dari sisi pendekatan ilmiah, metoda efektif untuk menyerang mindset anak muda ini adalah menggunakan metoda yang sering digunakan oleh Rusia, yaitu merubah Fixed Mindset targetnya, dengan konsep Growth Mindset, dan pola yang mereka lakukan dengan cara mengisi sistem memory di otak yang disebut dengan Reptilian Brain.

Mereka yang sudah diisi Reptilian brainnya akan menjadi sangat agresif, sulit dirubah pola pikirnya, dan terkunci oleh sebuah kepercayaan hasil rekayasa para aktor yang membuat formulasinya.

Di sistem otak manusia masih ada yang disebut limbic, sebuah sistem yang menyimpan emosi, perasaan, dan lain-lain yang bersifat intuitif. Sebenarnya sikap-sikap Radikal yang bersumber dari sebuah Isme juga berasal dari Proses radikalisasi yang terjadi pada otak limbic, hanya pergerakannnya masuk hingga ke dalam reptilian brain.

Otak Limbic adalah tempat emosi berada. Kebencian, kemarahan, ketakutan, dan kepuasan terletak di Limbic. Sedangkan Reptilian brain bertanggung jawab atas hal-hal dasar yang mencakup rasa lapar, kontrol suhu, respon atas rasa takut, mempertahankan wilayah, dan menjaga keamanan.

Komentar