JurnalPatroliNews – Jakarta – PT Pertamina (Persero), melalui anak perusahaannya, PT Pertamina Patra Niaga, secara resmi mengoperasikan Terminal LPG Bima sebagai bagian dari Proyek Strategis Nasional (PSN). Keberadaan fasilitas ini bertujuan untuk memperkuat distribusi energi dan memastikan ketersediaan LPG bagi masyarakat di wilayah Indonesia Timur.
Terminal LPG Bima merupakan langkah strategis dalam upaya meningkatkan akses terhadap energi, sejalan dengan mandat pemerintah untuk mendukung program konversi energi serta ketahanan energi nasional. Proyek ini menandai komitmen Pertamina dalam menyediakan infrastruktur energi yang andal bagi masyarakat.
Direktur Rekayasa dan Infrastruktur Darat Pertamina Patra Niaga, Eduward Adolof Kawi, mengungkapkan bahwa kehadiran terminal LPG ini akan memberikan dampak positif bagi distribusi LPG di wilayah Nusa Tenggara Barat (NTB) dan sekitarnya. Terminal ini berfungsi sebagai pusat distribusi utama, menggantikan metode pengiriman sebelumnya yang masih bergantung pada kapal landing craft tank (LCT) dari Lombok ke Pulau Sumbawa.
“Dengan beroperasinya Terminal LPG Bima, distribusi energi akan lebih efisien dan menjangkau lebih banyak masyarakat, terutama di wilayah-wilayah yang selama ini mengalami kesulitan dalam akses LPG,” ujar Eduward dalam keterangannya, Minggu (23/2/2025).
Pembangunan fasilitas ini dimulai pada Maret 2019 dan mengalami berbagai tantangan, terutama akibat pandemi COVID-19 yang memperlambat penyelesaian proyek. Namun, dengan koordinasi intensif, proyek ini akhirnya dapat rampung dan mulai dioperasikan pada akhir 2023.
Menurut Eduward, proyek ini tidak hanya berfokus pada penguatan infrastruktur fisik, tetapi juga berkontribusi dalam mendukung visi Presiden Prabowo untuk menjaga ketahanan dan kemandirian energi nasional. Ia berharap terminal ini dapat mendukung pertumbuhan ekonomi di NTB, terutama bagi sektor industri dan UMKM yang bergantung pada pasokan LPG.
Komentar