JurnalPatroliNews – Jakarta – Wakil Ketua Komisi III DPR RI, Ahmad Sahroni, menanggapi kasus judi online yang melibatkan oknum pegawai Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi). Sejauh ini, kepolisian telah menetapkan 16 orang sebagai tersangka dalam kasus ini, terdiri dari 11 oknum pegawai Komdigi dan 5 sipil.
Para tersangka tersebut diketahui telah mengelola dan membina situs judi online, dengan keuntungan yang mencapai Rp 8,5 juta per situs. Dalam operasi mereka, yang mencakup seribu situs judi, para pelaku berhasil meraup keuntungan hingga Rp 8,5 miliar setiap bulannya.
Namun, hingga kini, identitas para pelaku belum diumumkan ke publik. Sahroni menilai bahwa kepolisian, khususnya Polda Metro Jaya yang menangani kasus ini, seharusnya segera mengungkapkan identitas dan peran masing-masing tersangka. Menurutnya, transparansi sangat penting untuk menghindari spekulasi dan isu baru yang bisa timbul.
“Jelas, identitas dan peran para pelaku harus dibuka jika semua sudah jelas,” kata Sahroni kepada wartawan pada Selasa (5/11).
Sahroni, yang juga menjabat sebagai Bendahara Umum NasDem, menegaskan bahwa ia sudah menduga adanya keterlibatan “orang dalam” dalam kasus ini.
Ia menyatakan bahwa kejahatan sebesar ini, yang mampu bertahan begitu lama, pasti melibatkan pihak-pihak yang melindungi atau mendukung praktik ilegal tersebut.
“Sejak awal saya yakin, fenomena kriminal sebesar ini, yang tidak tergoyahkan oleh penegak hukum, pasti ada orang dalam yang ikut bermain di banyak instansi,” ujar Sahroni. “Sekarang terbongkar di Komdigi 16 orang. Saya yakin di instansi lain masih banyak yang melindungi judi online,” tambahnya.
Ia juga berharap agar semua pimpinan kementerian dan lembaga dapat bertindak tegas dalam memberantas judi online. Sahroni mengapresiasi langkah tegas yang telah diambil oleh Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Meutya Hafid dalam menangani kasus ini.
“Kalau semua pimpinan lembaga bisa seberani dan setegas Bu Meutya Hafid, saya yakin fenomena judi online ini akan cepat berakhir. Kepolisian sudah mulai bertindak, saya harap instansi-instansi lain segera menyusul,” ujar Sahroni. “Saya juga mendorong Polri untuk bergerak cepat menangkap semua pelaku tanpa pandang bulu,” tambahnya.
Alasan Kapolri Belum Ungkap Identitas Pelaku
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo memberikan penjelasan terkait alasan belum dibukanya identitas 16 tersangka dalam kasus judi online yang melibatkan oknum Komdigi.
Menurutnya, keputusan untuk tidak mengungkapkan nama-nama pelaku saat ini adalah bagian dari strategi penyidikan.
“Saya belum bisa menyebutkan nama-namanya karena ini bagian dari strategi penyidikan. Doakan kami bisa bekerja maksimal,” ujar Jenderal Listyo Sigit Prabowo usai rapat koordinasi dengan Menko Polkam pada Senin (4/11).
Meski belum mengungkapkan identitasnya, Kapolri memastikan bahwa pelaku yang terlibat dalam kasus ini terdiri dari pegawai negeri dan pihak swasta.
“Kan ada pegawai negeri, ada juga pihak swasta, sehingga pasalnya nanti akan disesuaikan dengan unsur-unsur pidana yang ada,” jelas Listyo.
Komentar