Rizqy Rahmat Hani selaku perwakilan Yayasan Guru Belajar yang menjadi mitra program NusantaRun menjelaskan dana yang nanti berhasil dikumpulkan oleh para pelari akan digunakan untuk Program #KejarCita yang bertujuan untuk pengembangan atlet pelajar di Jawa Timur.
“Program #KejarCita berfokus pada pembangunan kapasitas para pelatih, pendidik, dan orang tua, yang mana akan terus memberikan manfaat jangka panjang bagi komunitas atlet pelajar. Pendekatan ini bertujuan untuk memastikan bahwa dukungan dan sumber daya yang diberikan dapat berdampak secara berkelanjutan, bukan hanya solusi jangka pendek,” jelas Rizqy.
Melalui Program #KejarCita, ia berharap dapat melahirkan generasi baru atlet pelajar yang tidak hanya berhasil di tingkat lokal atau nasional, tetapi juga mampu bersaing di kancah internasional sebagai atlet profesional.
Kepada pelari, Rizqy berpesan agar mengingat setiap langkah yang diambil bukan hanya membawa pelari lebih dekat ke garis finish, tetapi juga membawa mimpi para atlet pelajar menjadi kenyataan.
“Dukungan pelari memiliki arti yang luar biasa bagi atlet pelajar serta memberikan motivasi dan sumber daya yang mereka butuhkan untuk terus berkembang. Pelari adalah pahlawan bagi mereka, dan usaha pelari adalah bagian tak terpisahkan dari kesuksesan mereka,” ungkap Rizqy.
Sementara itu, selama sebelas tahun perjalanan NusantaRun, ada dua pelari yang secara konsisten terus mengikuti perjalanan NusantaRun yaitu, Irine Maharani dan Sandy Suryapranata.
Irene Maharani mengungkapkan Nusantarun Chapter 1 merupakan momen pertama kali baginya untuk mengerti bahwa dengan berlari ia juga dapat berarti untuk kehidupan orang lain.
“Pada tahun itu, hidup saya sedang tidak baik-baik saja. Alasan saya selalu ikut NusantaRun karena saya pulang ke rumah saya. Tempat saya bisa introspeksi diri saya sendiri, tempat saya jatuh cinta sama olahraga lari,” kata Irine.
Komentar