Smesco dan MGID Kolaborasi Tingkatkan Kompetensi dan Inovasi UMKM Perluas Pemasaran Digital

Kemudian, UMKM harus memiliki pengetahuan platform digital yang bisa membantu untuk mencapai tujuannya.

Ia menambahkan, segmentasi UMKM di Indonesia bervariasi golongannya. MGID juga harus melihat pelatihan ini ditujukan untuk UMKM yang sudah siap untuk Go Digital kemudian dilatih agar bisa meningkat level ilmu digital advertisingnya.

“Kami mengedukasi para pelaku UMKM supaya mereka mengetahui ada alternatif lain yang bisa membantu mereka (UMKM) untuk bisa mendapatkan uang melalui promosi native, selain berpomosi melalui sosial media seperti Facebook dan Instagram,” kata Aros.

Menurut Aros, promosi native merupakan informasi produk yang terlihat alami dengan menyesuaikan desain dan bentuk situs website, ditandai sebagai konten bersponsor yang direkomendasikan oleh penerbit website berbentuk artikel yang sesuai dengan karakteristik audiens.

Sedangkan Lanjar Setiawan dari UMKM Aqwam yang bergerak di bidang literasi dan penerbitan, mengungkapkan bahwa inisiasi yang dilakukan Smesco memberikan warna lain dalam menghasilkan trafik untuk promosi khususnya di web-web berita. “Jadi, sangat berbeda dengan karakter di Meta dan Tik-Tok, ini lebih memberikan variasi,” kata Lanjar.

Begitu juga dengan Teddy Kurniawan, pemilik UMKM Parfum dengan jenama Smile of Paradise, yang mengatakan bahwa tidak semua orang senang dengan menonton iklan orang berjoged di Tik-Tok. “Karakter platform promosi native ditujukan untuk karakter audiens yang suka membaca dan mendapatkan informasi lebih lengkap, seperti Generasi X dan Generasi Baby Boomers,” ujar Teddy.

Komentar