SMK Kristen 2 Tomohon Kini Menjadi “Center of Excellence”, Ini Perbedaannya

JurnalPatroliNews – Tomohon,- Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Nadiem Makarim telah menetapkan 476 SMK se-Indonesia untuk dikembangkan menjadi pusat keunggulan atau center of excellence (CoE), pada tahun 2020 lalu.

Untuk di Sulawesi Utara, khusunya di Kota Tomohon, SMK Kristen 2 Tomohon, menjadi satu-satunya sekolah yang mendapat program bantuan CoE ini.

Sehingga, Kepala Sekolah SMK Kristen 2 Tomohon, Novrie Sumampouw mengatakan proses pembelajaran sejak Juli 2020, sudah lebih banyak langsung ke praktek atau berbasis proyek.

“Kebijakan sejak 2020, metode pembelajaran sudah bebasis proyek. Pendekatannya dengan metode kolaborasi dan integrasi, di mana kurikulumnya disusun bersama industri,” ujar Novrie Sumampouw, kepada JurnalpatroliNews, Rabu (14/4/2021), di Kantornya.

Ia menambahkan, yang dimaksud dengan kolaborasi dan integrasi adalah guru-guru sudah tidak lagi mengajar berdiri sendiri-sendiri.

“Namun guru mengajar terpusat di sub proyek yang dipilih siswa atau ditetapkan oleh Industri dan Sekolah. Minimal setiap jurusan ada 1 industri yang bekolaborasi,” ujarnya.

Sumampouw memberikan contoh, jurusan Bisnis Daring dan Pemasaran yang berkolaborasi dengan Alfamart, menggunakan kurikulum dari pihak Alfamart, walau ada jadwal regular untuk memenuhi administrasi guru tapi untuk pembelajaran semua pihak ‘baku malendong’.

“Misalnya proyek display barang, pembelajaran semua baik matematika, bahasa inggris mengarah ke display barang,” ujarnya.

Sedangkan untuk materi yang tidak ada hubungan dengan proyek sudah tidak harus lagi diberikan.

“Itu yang dimaksud pembelajaran kolaborasi dan integrasi. Jadi semua mata pelajaran harus diarahkan berorientasi proyek,” jelasnya.

Kemudian untuk penilaian, menurut Sumampouw, sudah dilakukan sejak awal proyek.

“Jadi diawal ada namanya job desk yang harus disusun Siswa dibimbing oleh Guru dna diakhir ada ujian sekolah dengan model presentasi,” tandasnya.

(Dedy Dagomes)

Komentar