Lanjut Benny, etika politik bangsa Indonesia harusnya berkiblat pada Pancasila, sebagai perwujudan moral publik.
“Etika politik yang kita butuhkan semuanya sudah tertanam dalam jiwa Pancasila. Ketika nilai-nilai Pancasila diyakini kebenarannya, maka kesadaran relasional akan tumbuh bersama dengan kesadaran bahwa Pancasila adalah kewajiban yang harus dijalankan. Dalam hal ini Pancasila adalah perintah sekaligus moralitas.”
Salah satu pendiri Setara Institute ini pun menekankan pada kontinuitas antar nilai-nilai yang terkandung pada Pancasila.
“Ketika kita mencintai Tuhan (nilai Ketuhanan), berarti kita akan konsisten menjaga kemanusiaan (nilai kemanusiaan). Dalam ruh persatuan, maka tidak ada yang menang dan tidak ada yang kalah (nilai persatuan). Tak ada minoritas maupun mayoritas, itulah musyawarah. Musyawarah itu win-win, bukan win-lose (nilai musyawarah dan kerakyatan). Saat kita sama-sama melakukan win-win solution, kita bisa menerima perbedaan dan adil. Itulah nilai keadilan sosial,” imbuhnya.
Benny pun menutup opininya dengan sebuah seruan.
“1 Juni menjadi kesadaran kita akan pentingnya Pancasila dalam moral publik, sehingga Pancasila harusnya dijadikan sebuah spirit untuk membangun peradaban bangsa. Selamat merayakan Hari Lahir Pancasila, bangsa Indonesia.”
Komentar