JurnalPatroliNews – Taiwan, – Hubungan Taiwan-China menegang, usai Negara Tirai Bambu tersebut menerbangkan belasan pesawat A, termasuk pesawat tempur tanpa awak (Drone), untuk terbang di sekitar Taiwan pada Jumat (28/4/23).
Dari pantauan Kementerian Pertahanan Taiwan, sebanyak 19 pesawat militer China terdeteksi telah memasuki zona identifikasi pertahanan udara pulau itu, salah satunya drone TB-001.
“Pesawat tempur tanpa awak, drone TB-001 terbang di sekitar Taiwan, dengan pertama kali melintas ke Selat Bashi yang memisahkan Taiwan dari Filipina, lalu ke timur Taiwan sebelum menyeberang kembali ke pantai China,” ungkap Kementerian Pertahanan Taiwan.
Chieh Chung, seorang peneliti militer think tank Yayasan Kebijakan Nasional Taiwan, menyebut, Drone TB-001 memiliki kemampuan super untuk menemukan target di sekitar pulau itu, yang kemungkinan akan digunakan China untuk perang karena kecanggihannya.
“Itu akan memungkinkan angkatan laut dan udara militer komunis di Pasifik Barat, termasuk kelompok penyerang angkatan udara atau kelompok tempur kapal induk, untuk melancarkan serangannya,” ujarnya.
India Today, Sabtu (29/4/23), menulis, media Pemerintah China, sempat menyebut kecanggihan dari drone TB-001 mereka, yang disebut sebagai kalajengking berekor ganda, yang mampu menghantam dan melakukan misi di ketinggian dan jarak jauh.
Usai Presiden Taiwan Tsai Ing-wen bertemu dengan Kevin McCarthy, Ketua DPR AS, di Los Angeles, yang dikecam oleh China, membuat Tiongkok terus meningkatkan tekanan militernya di pulau itu, selama beberapa bulan terakhir ini.
Komentar