Terowongan Tol Bawah Laut IKN, Akan Mulai Dibangun 2025. Ini Kata PUPR!

JurnalPatroliNews – Jakarta, – Kementerian PUPR, akan bangun Terowongan Bawah Laut (Immersed Tunnel), yang menjadi salah satu proyek jangka panjang Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara. Pembangunan awal, akan dimulai pada 2025 mendatang.

Danis Hidayat Sumadilaga, Ketua Satgas Pelaksanaan Pembangunan Infrastruktur IKN Kementerian PUPR, menyebut, saat ini progresnya masih dalam tahap feasibility study (FS) atau studi kelayakan.

“Kita baru selesaikan mungkin bulan depan FS. Setelah itu kita lakukan, kita harus hati-hati karena ini teknologi pertama yang kita buat,” kata Danis dalam Konferensi Pers Progres IKN di Kantor Kementerian PUPR, Jakarta Selatan, Jumat (27/10/23).

Danis menguraikan, setelah FS dirampungkan, barulah proyek ini akan masuk ke tahap detail engineering design (DED). Dalam tahapan ini, akan dilihat mulai dari seberapa dalam terowongan tersebut dibuat, hingga proses pembiayaannya.

“Ini masih dikaji sampai tahun depan. Saya kira, mulainya sampai sekarang 2023-2024 lebih kepada persiapan, memastikan engineering desainnya dan kepastian proses pembiayaan. Jadi baru akhir 2024 atau awal 2025, baru bisa dilaksanakan (proyeknya) Saya kira sesudah 2024,” urainya.

Ia membeberkan, pihaknya juga telah mempelajari sistem terowongan bawah laut milik Korea Selatan dan Jerman, untuk diterapkan di Indonesia. Harapannya, nanti bisa membantu RI dalam mematangkan rencana pembangunan.

Sebelumnya, Danis pernah menyampaikan, rencana paling cepat pembangunan akan dilakukan mulai 2024. Dia menargetkan, pembangunan tol bawah laut dilakukan sekitar 2-3 tahun. Bila pembangunan dimulai 2024, ada kemungkinan tol bawah laut bisa digunakan pada 2027.

“Kita baru selesai studi kelayakan, dan dari hasil studi kelayakan tersebut maka kita membuat desain. Insyaallah pada tahun depan kita bisa mulai (konstruksinya),” tutur Danis, Rabu (23/8/23) silam.

“Kalau kita bisa memulai pembangunan immersed tunnel ini pada 2024, maka sekitar 2-3 tahun dapat diselesaikan,” pungkasnya.

Komentar