Tidak hanya itu, Menteri Teten juga dinilai telah mendorong transformasi digital UMKM dengan menargetkan 30 juta UMKM untuk masuk ke ekosistem digital. Ini dirancang untuk memperkuat dan membuka pasar yang lebih luas, hingga meningkatkan efisiensi operasional UMKM.
Selain itu, MenKopUKM juga dianggap berperan dalam menumbuhkan wirausaha perempuan dengan inklusi bisnis yang lebih luas, hingga mempermudah akses permodalan bagi koperasi dan pelaku UMKM.
Sementara itu, Rektor Universitas Agung Podomoro Bacelius Ruru menegaskan bahwa selama 11 tahun ini pihaknya terus konsisten melahirkan para lulusan sarjana berjiwa wirausaha, berbudaya Indonesia, dan berkualitas internasional.
“Lulusan dari Universitas Agung Podomoro banyak yang mampu memiliki perusahaan sendiri, meneruskan perusahaan keluarga, hingga menjadi profesional entrepreneur di perusahaan-perusahaan bonafid di dalam dan luar negeri,” kata Ruru.
Dengan program pendidikan berbasis kewirausahaan, Ruru optimistis akan mampu mencetak lebih banyak lagi lulusan berjiwa pemimpin dan inovator di masa depan. “Untuk itu, kami terus menjalin kerja sama dengan berbagai pihak, di dalam dan luar negeri,” kata Ruru.
Sejak awal berdiri, Agung Podomoro University telah melahirkan delapan program studi yang berbasis kewirausahaan. Yaitu, program studi Kewirausahaan, Bisnis Perhotelan, Arsitektur, Desain Produk, Akuntansi, Hukum Bisnis, Manajemen dan Rekayasa Konstruksi, serta Perencanaan Wilayah dan Kota.
“Setiap program studi berfokus membentuk semangat dan pola pikir kewirausahaan pada lulusannya yang sudah dimulai sejak awal proses perkuliahan di Podomoro University,” kata Ruru.
Komentar