JurnalPatroliNews – Benarkah Tahun baru itu lebih identik dengan beberapa hal: perayaan, kemacetan, kembang api, dan resolusi. Khusus untuk yang terakhir, pertanyaan macam, “Apa resolusimu di tahun yang baru?” seolah udah jadi pertanyaan yang wajib untuk dilontarkan. Bukan hal ini penting yang harus dilakukan, tapi hukumnya wajib di laksanakan..
Setiap tahun baru, orang-orang pasti selalu membahas dan menetapkan resolusi. Ibarat kata, rasanya kurang afdol kalau melewati pergantian tahun tanpa bikin resolusi. Bahkan banyak sejumlah orang ingin merubah impian dirinya soal cara-cara untuk mencapai resolusi tahun baru.
Tapi di sisi lain, kita harus mempunya pandangan dan persepsi yang beda tentang memaknai mengenai resolusi tahun baru. Sebelum kita berbicara lebih jauh tentang resolusi, baiknya kita pahami dulu tentang definisinya.
Menurut kamus Cambridge daring, resolusi tahun baru itu adalah, “Janji yang kamu buat pada diri sendiri untuk memulai sesuatu yang baik, dan menghentikan kebiasaan yang buruk, mulai dari hari pertama di tahun baru.”
Nah setelah kita bisa menyimak, di definisi itu ada kata “janji”. Yang namanya janji, biarpun itu ke diri sendiri, tetap harus ditepati.. Kalau tidak mampu ditepati, itu berarti kita mengkhianati diri sendiri.
Disinilah apakah diri kita kurang percaya dengan yang namanya kekuatan dan pengaruh motivasi akan janji diri kita ?Yah…jawabannya, yang bisa merubah resolusi di kehidupan kita adalah diri sendiri.
Tapi justru itu masalahnya. Menurut Statistic Brain, hanya 9,2 persen orang yang sukses memenuhi resolusi mereka. Sisanya? Sudah dipastikan gagal di tengah jalan.
Komentar