PSI di Program ‘FOLU Net Sink’ yang Bikin Heboh, Apa Sih Sebenarnya yang Terjadi?

Dan juga berterima kasih kepada mayoritas rakyat Indonesia yang tidak nyinyir dan ikut-ikutan memanaskan suasana dengan ikut menyebarkan hoaks.

Kabarnya ada dana dari pemerintah Norwegia (sekitar 100 juta dollar) untuk keperluan mengatasi Gas Rumah Kaca (GRK), tapi – entah mengapa – selama ini ‘cuma’ terpakai sekitar 25-26 persennya saja. Sayang sekali.

Maka oleh menteri kehutanan yang sekarang, Raja Juli Antoni (beliau juga masih merangkap sebagai Sekretaris Jenderal Partai Solidaritas Indonesia / PSI), ingin dana bantuan ini dioptimalisasi pemanfaatannya.

Selain menghormati pihak pemberi dana, juga demi menyukseskan program FOLU Net Sink yang juga membawa manfaat besar bagi rakyat Indonesia.

Maka dibentuklah tim kerja yang disebut Operation Management Office (OMO) Indonesia Forestry and Other Land Use (FOLU) Net Sink 2030. Tim ini dibiayai lewat dana bantuan pemerintah Norwegia, bukan dari APBN.

Maka mudah dipahami jika Menteri Kehutanan segara menyusun tim kerja yang bisa ia percaya (artinya yang selama ini ia yakini komitmennya) sekaligus juga merekrut orang-orang yang memiliki kompetensi di bidang lingkungan. Karena pekerjaannya beragam dan kerangka waktu (time-frame) sampai tahun 2030.

Maka muncullah kombinasi atau racikan tim FOLU Net Sink yang Salinan dokumennya telah beredar lewat gawai kita masing-masing. Kepercayaan dan kompetensi, dua sisi penting dari suatu tim kerja demi mengoptimalkan kinerja di bawah koordinasi dan pengawasan menteri kehutanan.

Ini kerja besar yang spektrum kepentingannya adalah global. Disamping itu, kita juga tidak boleh menyia-nyiakan dana bantuan yang sudah digelontorkan pemerintah Norwegia untuk kita. Dari kacamata mereka, dana ini seyogianya dimanfaatkan oleh Indonesia seoptimal mungkin demi kemaslahatan umat manusia pada umumnya dan kelestarian lingkungan Indonesia pada khususnya.

Komentar