Panah Fitnah Menghujam Jokowi, Gibran dan Kaesang PSI, Anjing Menggonggong Kafilah Berlalu

Akhir-akhir ini Kaesang pun jadi sasaran fitnah. Kaesang dan PSI diketahui paling getol bicara soal RUU Perampasan Aset koruptor, soal korupsi BTS, dan lain-lain.

Barusan ada isu yang ditiupkan bahwa pengembalian duit 27 miliar yang diduga dari Dito Ariotedjo (Menpora) itu ada kaitannya dengan Kaesang. Tuduhan itu lantaran diduga Kaesang ada keterkaitan dengan Dito. Ilmu kait mangait ini memang ampuh lantaran bisa mengaitkan siapa saja yang pernah kenal atau foto bareng.

Wah pengembangan gosip poltik yang kemudian jadi isu politik yang gurih digoreng oleh para politisi kacangan bikin ruang publik semakin polluted (penuh polusi). Mengipas kabar bohong yang semakin absurd.

Kita mungkin perlu belajar dari Jokowi dengan kiatnya, “anjing menggonggong, kafilah berlalu.” Terus berbuat baik. Pakai saja “Triple Filter Test” dari Sokrates, truthfulness, goodness dan usefulness. Apakah itu benar? Apakah itu baik? Apakah itu bermanfaat? Sejarah yang akan membuktikan keampuhannya.

Survei terakhir beberapa lembaga malah menunjukan indikasi approval-rate Jokowi stabil di kisaran 75%-80%. Begitu pula elektabilitas Gibran yang terus meroket. Kaesang dengan PSI-nya di survei Litbang Kompas dari 0,8% di bulan Agustus 2023 jadi 2,6% di bulan Desember 2023, mengalami peningkatan lebih dari 3 kali lipat!

Politik kegembiraan, politik baik. Truthfulness, goodness, usefulness. Biarkan anjing-anjing pudel itu menggonggong dengan lucunya.

Komentar