Puisi ini Viral dan Tersebar, Dari Media Sosial di Tahun 2019

JurnalPatroliNews – Jakarta,– Puisi ini pernah heboh dan viral di Medsos tahun 2019 , banyak dibaca  oleh beberapa orang penting dan petinggi-petinggi di negeri ini saat itu.

Sebagaimana kita memahami dan mengenal puisi dari sisi akademis, tentu berbeda dari seorang sastrawan, dimana puisi soal kejelian dalam memaknai lantunan  bait-bait kalimat dan pemahaman kita untuk menilai bobot karya seni puisi tersebut

Puisi itu, tak ubahnya alat untuk orang-orang menerjemahkan air mata yang sudah dipuncak sebagai kata-kata.

Puisi pula layaknya pesawat yang mengantar penumpang dari tempat satu ke tempat yang lain. Puisi bisa dimaknai berbeda tergantung siapa yang menggunakan.

Bahkan, puisi yang kita tulis hari ini bisa dimaknai berbeda saat kita membacanya di waktu yang lain.

Terkadang puisi melihat hal-hal sekitar dan menghubungkannya dengan kejadian lain atau yang sedang dirasakan sekarang maupun akan datang.

Bahkan menggunakan wawasan dan keahlian menulis kata-kata indah. Berbagi sesuatu yang bermanfaat, apakah itu informasi penting, atau pengetahuan lainnya, yang diselipkan dalam bait-bait puisi yang bahasanya indan itu terasa dalam dan penuh makana.

Karya puisi tersebut akan menjadi menarik, jika tokoh yang menuliskan puisi itu, sesuai keadaan peristiwa kejadian saat itu

Inilah, Puisi H. Agus Santoso , Stafsus KemenkopUKM yang juga Mantan Wakil Kepala PPATK periode 2011-2016. Silahkan lanjutkan Brooo……atau share, jika dianggap menarik.

 

#Rampok Di Negeri Sendiri

 

Di negeri antah berantah

Korupsi amatlah mudah

Ia datang sendiri

Menyambangi meja pejabat basah

Untuk minta rekomendasi

*

Di negeri antah berantah

Koruptor bukanlah si bodoh

Tapi pemegang kekuasaan

Yang tak tahan godaan

Yang terlena rayuan

Yang ingin cepat banyak uang

**

Di negeri antah berantah

Koruptor tak pernah henti melawan

Tak ingin dipagari

Tak mempan diperangi

Tak mau dicaci sebagai pencuri

Bahkan berbalik mengintimidasi

Walau jelas – jelas ada alat bukti

***

Akh, betapa sulit mempercayai

Mengaku bernurani

Tapi tega merampok negeri sendiri.

 

(***/Bn)

Komentar