Rahayu Saraswati dan Raden Priyono Berhadapan dengan Tembok Yerikho Mafia BBM/Migas

Gampangnya, ia mesti jadi kambing hitamnya, dan menelan semua pil pahit dengan mendekam di penjara. Ini kisah lama yang sangat menyayat hati.

Dua fenomena tentang skandal Mafia BBM/Migas. Rahayu Saraswati dan Raden Priyono yang berhadapan dengan tembok Mafia BBM/Migas. Akal sehat dan logika publik dibikin macet tatkala menelaah kedua kasus ini.

Kabarnya Rahayu Saraswati Djojohadikoesoemo bakal melapor ke Presiden Prabowo Subianto yang nota bene adalah pamannya. Bagaimana kelanjutannya? Kita pantau terus.

Tapi Raden Priyono sudah tidak bisa melapor kemana-mana lagi. Tragis, ia paling banter ia hanya bisa mengeluh ke tembok penjara yang bisu. Dan kisahnya seperti terus menerus melapor ke hati nurani rakyat Indonesia yang masih peduli. Seperti apakah kelanjutannya?

Seperti wanti-wanti yang disampaikan Nabi Musa saat membawa bangsanya keluar dari rejim Firaun, “Suap janganlah kauterima, sebab suap membuat buta mata orang-orang yang melihat dan memutarbalikkan perkara orang-orang yang benar.”

Adakah praktek suap di kedua kasus ini?

Tembok Mafia Hukum dan Mafia BBM/Migas memang tebal sekaligus menggoda namun berbahaya. Tapi seperti kisah tembok Yerikho dulu, tembok yang tebal dan kokoh, akhirnya roboh akibat sangkakala terompet dan gempita pasukan Nabi Yosua.

Maka suara kebenaran memang harus terus ditiupkan, dengan gegap gempita, demi merobohkan pemutarbalikan perkara oleh para penyesat itu.

Komentar