Tragedi Kanjuruhan dan Awal Kompetisi Sepakbola Indonesia

Dualisme ini terus berlangsung dalam kondisi tidak seimbang karena NIVB disokong pemerintah sementara PSSI ditopang dukungan masyarakat yang terbatas kemampuan finansial meskipun semangat sepakbolanya tinggi sehingga kualitasnya kadang lebih bermutu, ditunjukkan dengan, bila ada klub luar negeri yang bermain PSSI menang sedang NIVB kalah.

Sebagai dua kota terbesar di Jawa Timur, Surabaya dan Malang memiliki pemain-pemain sepakbola handal. Dari berita yang dimuat di koran Sin Po terbitan 16 Februari 1934, ditulis tentang pertandingan antara Surabaya dan Malang di lapangan Tiong Hoa, untuk kompetisi NIVB yang berkesudahan 6-0 untuk tuan rumah Surabaya.

Dari susunan pemain terlihat bahwa dua kesebelasan terdiri dari bangsa Eropa, Melayu, dan Tionghoa. Pemain untuk pertandingan kedua kota ini berasal dari klub di kota masing-masing. Harings misalnya bermain untuk klub Thor, Kwai Sing dari klub Tiong Hoa.

Surabaya menampilkan De Wilde (kiper), Baumgarten dan Chin Hoat (bek), Achmad, Sie Liong, Nawir (gelandang), Harings, Hian Gwan, Lohy, Kwai Sing, Hong Djin (penyerang).

Malang juga memakai formasi sama, dengan Mo Heng sebagai kiper, dia ini yang menjadi penjaga gawang tim nasional ketika Hindia Belanda tampil di Piala Dunia Perancis tahun 1939. Pemain lainnya adalah Thong Thjiang, Dorms (bek), Mespelblom, Meyer, Schuurman/Bing Lie (gelandang), Goudsmit, Giok Tjoe, Moestamie, Van de Steegh, Polihury (penyerang).

Untuk mendapatkan gambaran tentang berita pertandingan tersebut dan juga acara pemberitaan pada tahun 1934 itu, berikut saya kutipkan beberapa alinea, sesuai aslinya:

Boeat ronde kadoea dari afdelingwedstrijd NIVB antara Soerbaja dan Malang telah dibikin ini hari di bawah pimpinan refree Hartog dari Semarang. Sajang sekali ini wedstrijd diganggoe oleh oedjan,  maskipoen pertandingan dilandjoetkan teroes, tetapi spelkwaliteit ada toeroen. Soerabaja ada banjak lebih koeat.  Technisch dan tachtiesch spelers Soerabaja ada banjak lebih oenggoel.

Ada menarik hati, bagaimana goal pertama ditjitak oleh Kwai Sing, jang di ini wedstrijd ada sanget favorite dan saban-saban dapet kaokan dari publiek Eropa.

Itu goel ada bagoes. Dari tengah di waktu refree tioep fluit pertama, bola oleh Sie Liong disontek pada Kwai Sing dan ngiprit sendirian dengan temboesin antero pendjagahan Malang sampe bisa deketin doel. Satoe tembakan bikin djalanya Malang tergeter.

Doea menit baroe maen goal sudah ditjitak. Tapi ada satoe-satoenya goal di periode pertama, sebab sampai pause stand tetap 1-0.

Sebentar lagi oedjan toeroen, tapi Tiong Hoa veld tida takoet aer, djadi pertandingan bisa dimaenkan teroes. ……

Komentar